Soal Laut China Selatan, China Tanggapi Deklarasi ASEAN-Australia

Internasional1157 views

Inionline.id – Soal sengketa Laut China Selatan yang disinggung dalam Deklarasi Melbourne ASEAN-Australia, Kementerian Luar Negeri China buka suara .

Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan China akan terus membela hak-haknya sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Kami akan secara sah membela hak-hak kami sesuai hukum. Mengenai sengketa maritim, China selalu menahan diri,” kata Wang dalam press briefing, Kamis (6/3).

Wang bicara demikian merespons hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia yang menelurkan Deklarasi Melbourne pada Rabu (6/3).

Pernyataan bersama itu salah satunya menyinggung soal stabilitas Laut China Selatan, yang baru-baru ini kembali panas imbas bentrok kapal China dan Filipina di kawasan pada Selasa (5/3) lalu.

Filipina menyebut kapal-kapal penjaga pantai China mengganggu kapal-kapal Filipina yang sedang berlayar di sekitar pulau karang atau yang disebut China sebagai Ren’ai Jiao. Kapal Beijing disebut menembakkan meriam air ke salah satu kapal Manila.

Meski begitu, China mengklaim pihaknya “mengambil langkah-langkah pengendalian” terhadap “intrusi ilegal” kapal-kapal Filipina yang masuk ke perairan kedaulatannya. Beijing menuduh kapal Filipina dengan sengaja menabrak kapal China.

Seiring dengan itu, Wang menegaskan Beijing “tidak akan membiarkan niat baiknya disalahgunakan dan tidak menerima distorsi atau pelanggaran hukum laut yang disengaja.”

Terpisah, juru bicara Kemlu China, Mao Ning, sementara itu mengatakan situasi di Laut China Selatan saat ini “umumnya stabil”. Dia berujar posisi Beijing terkait masalah di LCS sangat jelas dan konsisten.

Mao juga merespons persoalan kapal Filipina di kawasan tersebut. Menurutnya, Filipina harus segera menghentikan pelanggaran dan provokasinya di LCS.

“China akan terus dengan tegas menjaga kedaulatan, hak, dan kepentingannya sendiri sesuai dengan hukum domestik dan internasional,” kata Mao dalam press briefing, Rabu (6/3).

Pada Rabu (6/3), KTT ASEAN-Australia mengeluarkan pernyataan bersama yang dinamakan Deklarasi Melbourne.

Salah satu poinnya berbunyi: “Kami menegaskan kembali pentingnya untuk menjaga dan mempromosikan perdamaian, stabilitas, keselamatan, dan keamanan maritim, kebebasan navigasi dan penerbangan di kawasan ini.”

“Kami menekankan pentingnya non-militerisasi dan kebutuhan untuk meningkatkan rasa saling percaya dan percaya diri, menahan diri dalam melakukan kegiatan dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan, kesalahpahaman, dan salah perhitungan dan dapat memperumit situasi,” lanjut deklarasi.

Deklarasi Melbourne juga meminta semua negara untuk menyelesaikan sengketa secara damai sesuai prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.

Lebih lanjut, deklarasi juga menegaskan dukungan terhadap “implementasi penuh dan efektif” dari Deklarasi 2002 tentang Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan (DOC).

Deklarasi turut menekankan perlunya memelihara dan mempromosikan lingkungan yang kondusif sesuai Code of Conduct (COC) di LCS.