Petani Prancis Blokade Jalanan Pakai Traktor, Protes Pajak-Impor Murah

Internasional1057 views

Inionline.id – Pada awal pekan ini ratusan petani di Prancis melakukan aksi protes dengan memblokir jalan raya utama menuju ibu kota Paris.

Sekitar 1.000 petani yang membawa 500 traktor menutup jalan-jalan di seluruh wilayah Paris, dan diperkirakan blokade akan terus terjadi selama sepekan.

Mereka melakukan aksi menuntut upah bayaran yang layak dan memprotes berbagai aturan mengenai perlindungan lingkungan yang dinilai banyak menimbulkan hambatan.

Beberapa kekhawatiran para petani ini di antaranya terkait persaingan dari produk impor yang lebih murah dan peraturan terkait lingkungan hidup yang juga dirasakan petani di negara-negara Uni Eropa lainnya.

Salah satunya adalah impor dalam jumlah besar dari Ukraina, terutama sejak kuota dan bea telah dihapuskan oleh Uni Eropa sejak invasi Rusia.

Impor tersebut menuai penolakan dari petani lokal, karena mengakibatkan tekanan pada harga di Eropa namun tidak memenuhi standar lingkungan yang diberlakukan pada petani Uni Eropa.

Dilansir dari Reuters, para petani berpendapat dorongan pemerintah dan pengecer untuk menurunkan inflasi pangan membuat banyak petani dan produsen tidak mampu menutup biaya yang tinggi untuk pupuk dan distribusi.

Rencana pemerintah untuk menghapus keringanan pajak bagi petani yang menggunakan bahan bakar diesel, sebagai bagian dari kebijakan transisi energi, juga menjadi salah satu pemicunya.

Selain di Prancis, para petani di ibu kota Belgia juga melakukan aksi serupa awal pekan ini. Pada Senin (29/1), belasan traktor berhasil mencapai wilayah di Brussel dan membunyikan klakson dengan keras.

Di tengah besarnya dukungan masyarakat terhadap para petani, muncul juga kekhawatiran bahwa jika aksi blokade ini kian intensif bisa menyebabkan kesulitan dalam rantai pasokan pangan.

Dilansir The Guardian, Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal mengatakan bahwa pertanian negara mereka adalah “kekuatan dan kebanggaan”.

Dia berjanji pemerintah Prancis akan berupaya memberikan pengecualian terhadap peraturan soal lahan kosong Uni Eropa. Attal juga menjanjikan dana darurat bagi produsen anggur yang kesulitan serta bantuan lain untuk para petani.