Status Tanggap Darurat Flotim Diperpanjang, Usai Lewotobi Erupsi Lagi

Antar Daerah857 views

Inionline.id – Selama satu minggu ke depan Pemerintah Daerah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) memutuskan kembali memperpanjang masa tanggap darurat bencana alam akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Sebelumnya masa tanggap darurat berakhir pada Rabu (31/1) ini. Kini, masa tanggap darurat bencana kedua tersebut diperpanjang mulai tanggal 1 – 7 Februari 2024.

Perpanjangan masa tanggap darurat tersebut sesuai Surat Keputusan Bupati Flores Timur Nomor : BPBD.300.2.1/006/BID.KL/I/2024 tanggal 31 Januari 2024 tentang perpanjang kedua penetapan status tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang ditandatangani Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi.

“Perpanjangan kedua status tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores selama 7 hari terhitung sejak tanggal 1 Februari 2024 sampai dengan 7 Februari 2024,” mengutip Surat Keputusan Bupati Flores Timur yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu malam.

Dalam surat tersebut juga dijelaskan masa tanggap darurat dapat diperpanjang lagi jika telah selesai dan memerlukan penanganan lanjut bagi para pengungsi.

Disebutkan dalam surat keputusan tersebut, alasan perpanjangan masa tanggap darurat bencana karena para pengungsi yang saat ini masih membutuhkan penanganan.

“Masih memerlukan penanganan darurat terhadap pengungsi,” demikian ditulis dalam surat tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Flores Timur, Heronimus Lamawuran Rabu (31/1) mengatakan setelah dilakukan rapat bersama lintas sektoral yang dihadiri PVMBG dari Pos Pengamatan Gunung Api, Basarnas, dan Forkopimda telah diputuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat.

“Iya (tanggap darurat) diperpanjang tujuh hari dari tanggal 1 Februari sampai 7 Februari,” jelas Herry.

“Perpanjangan masa tanggap darurat sudah dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Flores Timur,” sambungnya.

Dia mengatakan perpanjangan masa tanggap darurat tersebut setelah pengkajian yang dilakukan oleh PVMBG dan juga mendengar saran dan pendapat dari berbagai pihak.

“Itu sesuai rekomendasi dari PVMBG,” Kata Herry.

Dia mengatakan perpanjangan masa tanggap darurat tersebut semuanya untuk penanganan terhadap warga terdampak erupsi yang saat ini masih mengungsi di tenda-tenda pengungsian.

Menurut Herry status Gunung Lewotobi Laki-laki telah diturunkan dari Level IV (Awas) ke level III (Siaga) namun penanganan terhadap pengungsi masih harus dilakukan.

“Hal ini mengingat masih terjadinya erupsi dan juga bahaya awan panas, aliran lava yang telah mencapai 4,1 kilometer dari pusat erupsi.

Apalagi kata Herry, PPGA Gunung Lewotobi Laki-laki masih mengeluarkan larangan bagi warga untuk beraktivitas di radius 4 kilometer. Dan sektoral masih mencapai 6 kilometer.

Sehingga warga yang letak desa-nya masuk dalam zona merah masih berada di tenda-tenda pengungsian sehingga membutuhkan penanganan status kebencanaan.

Karena itu lanjut Herry warga masih dilarang untuk kembali ke rumah mereka. “Karena pertimbangan keselamatan jika terjadi erupsi dan luncuran awan panas,” kata Herry.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Flores Timur mencatat jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi hingga Rabu (31/1) pukul 18.00 Wita, sebanyak 5.965 jiwa.

Ribuan pengungsi tersebut tersebar di rumah warga, tenda pengungsian di Desa Konga dan Desa Boru serta fasilitas umum lainnya.

Para pengungsi dievakuasi dari tujuh desa terdampak sejak terjadinya Erupsi Gunung Lewotobi pada awal Januari lalu.

Erupsi lagi, kolom abu 700 meter

Sementara itu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PMVBG) melaporkan pada Rabu (31/1) pukul 10.21 Wita Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu 700 meter di atas puncak yang mengarah ke utara.

“Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 31 Januari 2024 pukul 10:21 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut),” mengutip laporan tertulis dari PPGA Lewotobi Laki-laki pada pukul 10.28 Wita, Rabu (31/1).

Erupsi juga disertai luncuran awan panas guguran dengan jarak luncuran 500 meter dari pusat erupsi.

“Erupsi disertai Awan Panas Guguran 500 m ke arah utara,” tulis PPGA.

Gunung Lewotobi Laki-laki yang memiliki 1584 meter diatas permukaan laut saat ini berstatus Siaga atau Level III.

PVMBG juga telah menurunkan status Gunung Lewotobi dari Awas (level IV) menjadi Siaga (Level III) pada Senin (29/1) lalu.

Penurunan level IV ke level III dengan alasan intensitas kegempaan dan letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang mengalami penurunan aktivitas.

Tambahan dana penanganan dampak

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah dukungan Dana Siap Pakai (DSP) untuk operasional percepatan penanganan darurat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan pihaknya menggelontorkan dana siap pakai senilai Rp250 juta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur.

“Dukungan dana ini merupakan kali kedua diserahkan kepada pemerintah daerah setempat menyusul adanya peningkatan status Gunung Lewotobi Laki-laki,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip dari Antara.

Suharyanto menjelaskan dukungan dana operasional penanggulangan bencana tersebut diberikan untuk melengkapi segala hal yang masih dibutuhkan selama masa tanggap darurat berlangsung.

Dia memastikan dana siap pakai tersebut langsung dapat digunakan dan tidak menunggu proses pencairan.

“Waktu kemarin kami memberikan anggaran Rp250 juta, sekarang ditambah lagi Rp250 juta yang langsung bisa digunakan,” kata Suharyanto.

Pada 30 Januari 2024, Suharyanto dan rombongan mengunjungi aula Kantor Bupati Flores Timur dan menyerahkan dana siap pakai serta 18 jenis bantuan logistik, antara lain makanan siap saji 3.000 paket, tenda pengungsi 10 set, tenda keluarga 15 set, velbed 500 unit, genset listrik 5 unit, tower lampu 10 unit, sembako 3.000 paket, dan hygiene kit 3.000 paket.

Kemudian 3.000 kasur lipat, 3.000 matras, 3.000 selimut, 1.000 paket biskuit protein, susu bayi 300 paket, bubur bayi 300 paket, pakaian wanita 500 paket, air mineral 3.000 dus, dan sabun cair 3.000 botol.