Usai Gibran Daftar Cawapres, TPN Ganjar Klaim PDIP Akan Bersikap

Politik057 views

Inionline.id – Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim mengklaim DPP PDIP akan mengambil sikap terkait status Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka apabila jadi mendaftar Pilpres 2024 bersama Prabowo Subianto pada Rabu (25/10) besok.

Chico mengatakan DPP PDIP akan menunggu terlebih dahulu keputusan yang akan diambil putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tu terkait pinangan dari Bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo sebagai bacawapres di Pilpres 2024.

“Kira kira begitu [akan ambil sikap usai pendaftaran capres-cawapres di KPU],” kata Chico dalam Political Show CNN Indonesia TV, Senin (23/10) malam.

Jika Gibran menerima pinangan Prabowo sebagai cawapres, menurutnya secara otomatis keluar dari PDIP.

Namun, Chico mengaku tak tahu apakah Gibran akan tetap diterima di PDIP jika menolak pinangan Prabowo nantinya. Dia menyebut keputusan itu hanya ditentukan DPP PDIP.

“Lihat nanti aja. Itu urusan rapat di dewan pimpinan pusat,” ujarnya.

Menurut Chicoo selama ini PDIP santai dalam menanggapi deklarasi cawapres yang melibatkan nama Gibran tersebut. Sebab, hal itu tidak membuat gonjang ganjing di tubuh partai berlogo kepala banteng tersebut.

Di sisi lain dia juga membantah PDIP bersikap ragu-ragu dalam menentukan status Gibran. Menurutnya, PDIP hanya menunggu keputusan yang akan diambil Gibran.

“Kalem itu ketika saya katakan tadi, bahwa tidak ada gonjang-ganjing yang berlebihan di internal partai. Yang kedua, saya tidak setuju dengan kata ragu ragu, ini masalah waktu saja kan,” ujar dia.

“Waktunya kita melihat masih ada waktu satu-dua hari ini, gimana sikap Mas Gibran apakah akan mengundurkan diri atau yang lainnya,” imbuhnya.

Sementara itu pada acara yang sama, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah manuver politik yang membuat pengumuman Gibran Rakamubing Raka sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Dia menyebut diumumkannya Gibran sebagai cawapres Prabowo pada 22 Oktober lalu merupakan keputusan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Enggak ada manuver-manuver. Semua proses ini berjalan seiring aspirasi masyarakat, relawan, apa yang menjadi harapan, keinginan, keputusan partai-partai politik termasuk Golkar sudah Rapimnas,” kata Riza.

“Di Gerindra sendiri sebetulnya sepakat juga diserahkan ke Pak Prabowo untuk memutuskan,” imbuhnya.

Riza menyebut para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju juga telah sepakat Gibran tak wajib hadir saat pengumuman cawapres. Namun, ia memastikan jika pengumuman tersebut sudah berdasarkan persetujuan Gibran.

“Karena kita tahu yang bersangkutan (Gibran) bersedia dan usulan itu juga disampaikan oleh semua pimpinan partai politik tidak mesti dan memang tidak dihadirkan malam itu Mas Gibran,” tutur eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Riza pun memastikan putra sulung Presiden Jokowi itu akan hadir saat pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 25 Oktober mendatang bersama Prabowo.

“Nanti pada waktunya akan dihadirkan pada deklarasi maupun pada pendaftaran KPU,” ujarnya.

Koalisi Indonesia Maju mengumumkan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto pada Minggu malam (22/10).

Partai dalam koalisi itu adalah Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, PBB, Partai Gelora, Partai Prima, dan Partai Garuda.

Namun, Gibran tidak hadir saat pengumuman itu. Prabowo mengatakan Gibran sedang berada di Solo. Pasangan Prabowo-Gibran selanjutnya akan melakukan pendaftaran ke KPU pada Rabu 25 Oktober.

Sementara Gibran selama ini diketahui sebagai kader PDIP. Hingga kini statusnya pun di PDIP belum jelas.

Terkait itu, Gibran mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid.

“Kemarin Jumat malam saya sudah komunikasi ke Mbak Puan dan Pak Arsjad. Itu jawaban saya,” kata Gibran di Solo, Senin (23/10).