Inionline.id – Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mengungkapkan kemungkinan pencurian logam besi tua dari sebuah bangunan dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi.
Logam itu diyakini mengandung radiasi yang belum terukur lantaran berasal dari sebuah museum yang terletak di zona radiasi, sekitar empat kilometer dari PLTN Fukushima yang rusak gegara tsunami pada 2011 lalu.
Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, Kei Osada, menuturkan logam tersebut mungkin telah dijual ke beberapa kontraktor dan telah digunakan sebagai kerangka bangunan.
“Yang berarti kecil kemungkinan logam tersebut terkena radiasi tingkat tinggi ketika kecelakaan PLTN terjadi,” kata Osada kepada AFP pada Kamis (21/9).
Meski begitu, Osada menuturkan terus bertukar informasi dengan polisi untuk mencari tahu pelaku. Ia menuturkan pihaknya mengetahui bahwa pencurian logam ini dilakukan oleh pekerja dari perusahaan yang terlibat pembongkaran museum tersebut.
Meski warga telah diizinkan kembali ke daerah sekitar PLTN Fukushima setelah upaya dekontaminasi radioaktif yang intensif, tingkat radiasi di kawasan itu tetap berada di atas normal.
Selain itu, wilayah di dekat PLTN Fukushima juga masih dikelilingi zona-zona terlarang yang diyakini masih mengandung tingkat radiasi yang tinggi dan cenderung berbahaya.
Sampai saat ini, tidak jelas berapa volume logam yang hilang, di mana keberadaannya sekarang, atau apakah logam tersebut menimbulkan risiko kesehatan.
Selama ini, pemerintah Jepang telah menerapkan pengawasan ketat limbah pembongkaran bangunan di kawasan PLTN Fukushima yang kemungkinan bisa digunakan lagi. Menteri Lingkungan Hidup, Ito Shintaro, mengatakan akan memberikan instruksi tegas soal pengelolaan sampah radioaktif dengan baik.