Untuk Balas Rusia, Ukraina Terima Bom Klaster Kontroversial dari AS

Internasional157 views

Inionline.id – Untuk membantu Kyiv meningkatkan serangan balasan ke Rusia, Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim telah menerima bom klaster yang dijanjikan oleh Amerika Serikat.

“Kami baru saja mendapatkannya, kami belum menggunakannya. Tetapi mereka [bom klaster] dapat mengubah medan perang secara radikal,” kata komandan tentara Ukraina, Oleksandr Tarnavskyi, dikutip AFP.

Pekan lalu, AS mengatakan akan mengirimkan amunisi bom klaster ke Ukraina untuk membantu pertempuran melawan pasukan Rusia. Rencana itu memicu kekhawatiran risiko jangka panjang bagi warga sipil, jika bom klaster itu gagal meledak.

“Musuh juga memahami bahwa dengan mendapatkan amunisi ini, kami akan mendapat keuntungan,” ungkap Tarnavskyi.

Menanggapi kekhawatiran risiko bom klaster, dia menegaskan bahwa pasukan Ukraina tidak akan mengerahkan bom itu di daerah padat penduduk.

Letnan Jenderal Amerika Serikat, Douglas Sims, kemudian mengonfirmasi berita tersebut dengan mengatakan bahwa “bom klaster ada di Ukraina.”

Sebelumnya Presiden AS Joe Biden mengungkapkan meski keputusan mengirim bom klaster ke Ukraina “sangat sulit”, namun amunisiĀ ini dibutuhkan bagi Kyiv mengisi kembali persediaannya yang habis.

Penggunaan senjata kontroversial bom klaster dilarang oleh banyak negara, terutama di Eropa. Bom klaster banyak dilarang oleh negara-negara karena bisa mengancam warga sipil.

Bom klaster atau yang disebut juga bom tandan adalah bom berupa tabung yang berisi puluhan hingga ratusan bom kecil atau submunisi.

Tabung ini bisa dijatuhkan dari pesawat terbang, diluncurkan dari rudal atau ditembakkan dari artileri, senjata angkatan laut maupun peluncur roket.

Bom klaster bisa meledak pada ketinggian yang ditentukan, tergantung pada area target yang dituju, dan bom di dalamnya akan tersebar di area itu.

Bom ini disebut sebagai senjata kontroversial lantaran ketika dijatuhkan di area yang luas, dampak ledakannya bisa ikut membahayakan orang-orang di luar target serangan atau non-kombatan.