Inionline.id – Serangan Rusia di pusat bantuan di Kota Orikhiv, Ukraina bagian selatan, telah menewaskan tujuh orang. Gubernur setempat, Yuriy Malashko menyebut tindakan rusia sebagai “kejahatan perang”.
“Mereka menyerang tempat pengiriman bantuan kemanusiaan di daerah pemukiman,” kata Malashko di media sosial.
Sebelumnya disebutkan empat orang tewas di tempat, yaitu wanita berusia 43, 45 dan 47 tahun serta laki-laki berusia 47 tahun. Kemudian, petugas layanan darurat Ukraina mengevakuasi tiga mayat dari reruntuhan.
“Jumlah korban tewas telah meningkat menjadi tujuh,” tulis layanan darurat Ukraina di Telegram.
Jaksa Agung Ukraina mengatakan serangan itu terjadi pada Senin (10/7) pukul 13.20 waktu setempat. Menurutnya, selain korban tewas, ada 13 orang terluka. Kejaksaan merilis foto-foto kepada publik yang menampakkan bangunan dua lantai sebagian runtuh dan dikelilingi oleh puing-puing dan balok atap yang patah.
Orikhiv berada di garis depan wilayah tenggara Zaporizhzhia, yang diklaim telah dianeksasi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun lalu.
