Serbu Moskow, Tentara Bayaran Rusia Wagner Group Khianati Putin

Internasional557 views

Inionline.id – Pasukan tentara bayaran Rusia, Wagner Group, berbalik arah menyerang Moskow. Aksi itu terjadi setelah Wagner menuding pasukan Rusia menyerang kamp mereka.

Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengerahkan pasukannya ke Moskow, untuk menggulingkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. Ia mengklaim berhasil menguasai fasilitas militer dan lapangan terbang di Rostov-on-Don, Rusia, pada Sabtu (24/6) pukul 07.30 waktu setempat.

“Ini bukan kudeta militer, tapi pawai keadilan,” ujar Prigozhin dikutip dari Associated Press.

Namun, Prigozhin mengatakan menarik mundur pasukan tentara bayarannya demi menghindari pertumpahan darah di Moskow, Rusia.

“Kami menarik barisan kami dan kembali ke kamp lapangan,” katanya, Sabtu (24/6) waktu setempat, dilansir AFP.

“[Kami] paham pentingnya momen itu dan tidak ingin menumpahkan darah Rusia,” lanjutnya.

Menanggapi aksi Wagner, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pasukan tentara bayaran tersebut sebagai pengkhianat dan menusuk dari belakang rakyat Rusia.

Putin juga menyebut apa saja yang memecah persatuan Rusia merupakan bentuk “penusukan dari belakang terhadap negara dan rakyat.”

“Apa yang kita hadapi justru pengkhianatan. Ambisi yang berlebihan dan kepentingan pribadi telah menyebabkan pengkhianatan,” kata Putin saat pidato, Sabtu (24/6), dikutip CNN.

Putin menegaskan akan melindungi Rusia dan rakyatnya dari segala bentuk pengkhianatan dari internal maupun eksternal.

“Semua jenis petualang politik dan kekuatan asing, yang memecah belah negara dan mencabik-cabiknya, mengambil untung dari kepentingan mereka sendiri. Kami tidak akan membiarkan ini terjadi lagi,” ujar Putin.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ikut buka suara soal pemberontakan Wagner. Ia menyebut penguasa Rusia tidak bisa berbuat apa-apa.

“Hari ini dunia dapat melihat bahwa penguasa Rusia tidak bisa mengendalikan apa pun. Dan itu tidak berarti apa-apa. Benar-benar kekacauan. Tidak ada prediktabilitas,” kata Volodymyr Zelensky lewat sebuah pernyataan.