Bank Dunia Menyebut Kerugian Gempa Dahsyat Turki Tembus Rp521 T

Internasional157 views

Inionline.id – Bank Dunia menyebut gempa dahsyat yang menewaskan 45 ribu orang dan mengakibatkan jutaan orang di Turki kehilangan tempat tinggal pada 6 Februari lalu telah menimbulkan kerugian US$34 miliar atau Rp521,6 triliun (Kurs (Rp15.341 per dolar AS).

Kerugian itu mencapai 4 persen dari hasil ekonomi tahunan negara itu. Bank Dunia menyebut kerugian itu merupakan yang langsung.

Sementara itu kerugian tak langsung bisa bisa jauh lebih tinggi dari itu. Tak hanya itu, Bank Dunia juga menyebut sulih memulihkan kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut.

Sementara itu,  Perusahaan dan Konfederasi Bisnis Turki memperkirakan butuh total biaya US$84,1 miliar untuk memperbaiki kerusakan akibat gempa itu. Biaya itu bagian atau US$70,8 miliar atau bagian terbesarnya untuk perumahan.

“Saya tidak ingat apakah ada bencana ekonomi sedahsyat ini dalam sejarah Republik Turki,” kata ekonom PolitikYol Arda Tunca sepert dikutip dari CNN.com, Selasa (7/3).

Ia mengatakan sebelum gempa, perekonomian Turki telah melambat. Kebijakan moneter yang diambil pemerintah menyebabkan inflasi melonjak hingga memicu ketimpangan pendapatan lebih lanjut dan krisis mata uang.

Pasalnya karena kebijakan itu, lira anjlok 30 persen terhadap dolar AS pada tahun lalu.

Profesor ekonomi di Universitas Koc di Istanbul Selva Demiralp menyebut Kerusakan akibat gempa kemungkinan akan membuat pemulihan ekonomi negara tersebut semakin berat.

“Pertumbuhan ekonomi akan melambat pada awalnya, tetapi saya tidak mengharapkan ancaman resesi akibat gempa bumi. Saya tidak memperkirakan dampak pertumbuhan (ekonomi) lebih dari 1 sampai 2 (persentase) poin,” katanya.