Ukraina Yakin akan Kembali Merebut Crimea dari Rusia

Internasional157 views

Inionline.id – Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin yakin Crimea bakal segera kembali ke pelukan Kyiv dalam waktu dekat.

“Crimea akan segera kembali ke Ukraina, ini tidak terhindarkan,” kata Hamianin saat berbincang, Selasa (21/2).

Pernyataan itu disampaikan Hamianin saat ditanya mengenai negosiasi yang hingga kini mandek dengan Rusia.

Dia mengatakan Ukraina ogah bernegosiasi jika tentara Rusia masih menginjakkan kaki di tanah mereka.

Hamianin lalu mengatakan Kyiv baru sudi berdialog apabila Moskow menjalankan formula perdamaian yang diinisiasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada November 2022 dalam pertemuan G20.

“Ini adalah poin untuk melanjutkan negosiasi setelahnya. Sebelum poin itu dilakukan, tidak ada yang akan mencapai kesepakatan,” ucapnya.

“Saya bicara bukan soal wilayah yang baru diduduki, saya bicara soal seluruh wilayah Ukraina seperti pada 1991, termasuk Crimea.”

Crimea merupakan wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia pada 2014. Aksi pencaplokan wilayah tersebut menewaskan 14 ribu orang kala itu.

Usai mencaplok Crimea, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani UU yang secara resmi mengintegrasikan Crimea dengan Kremlin. Meski begitu, pencaplokan Crimea tak diakui oleh PBB.

Soal ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga pernah menyatakan hal serupa bahwa ia bersumpah bakal merebut kembali Crimea dari tangan Rusia.

“Itu tanah kami. Crimea adalah lautan dan pegunungan kami. Berikan kami senjata dan kami akan mengambil kembali milik kami,” ujar Zelensky saat berpidato virtual di World Economic Forum, 19 Januari 2023.

Zelensky melontarkan sumpah ini ketika meminta senjata dari negara-negara Barat untuk membantu pasukan Ukraina melawan gempuran Rusia yang tak kunjung usai.

Permintaan senjata sendiri sudah berulang kali disampaikan Zelensky, tapi kebanyakan negara Barat menahan diri agar tak terlibat konflik dengan Rusia.

Meski begitu, belakangan, sejumlah negara seperti Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, mulai berani memberikan alutsista yang diidam-idamkan Ukraina.

Sementara itu, mengenai formula perdamaian yang diucapkan Hamianin, hal itu merupakan inisiatif yang diklaim bisa membantu menyelesaikan situasi perang dan konflik di seluruh dunia.

Inisiatif itu memiliki 10 poin, di antaranya yakni keamanan radiasi dan nuklir, ketahanan pangan, ketahanan energi, orang yang dideportasi, integritas teritorial Ukraina, pasukan Rusia, keadilan, perlindungan terhadap lingkungan, hingga konfirmasi akhir perang.

Pada KTT G20, Zelensky mengatakan bahwa formula ini dirancang untuk menyelamatkan ribuan jiwa dan melindungi dunia dari destabilisasi terbaru.