Warga Ukraina Gembiraan Usai Rusia Tarik Mundur 30.000 Tentara

Internasional357 views

Inionline.id – Penduduk Kota Kherson dengan gembira menyambut pasukan Ukraina, setelah Rusia mengatakan telah menarik diri sepenuhnya dari kota di selatan itu.

Video menunjukkan penduduk setempat mengibarkan bendera nasional Ukraina di jalan-jalan sembari bernyanyi ketika pasukan Kyiv tiba.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan Kherson adalah “kota kami”.

Kherson adalah satu-satunya ibu kota regional yang direbut Rusia setelah invasi Februari. Pengunduran diri tersebut dipandang sebagai salah satu kemunduran terbesar Moskow dalam perang.

Moskow mengatakan 30.000 personel telah dibawa keluar dari daerah itu – serta sekitar 5.000 peranti militer, persenjataan, dan aset lainnya.

Pihak Ukraina mengatakan pasukan mereka telah maju sejauh tepi barat Sungai Dnipro.

Foto-foto yang muncul pada hari Jumat (11/11) menunjukkan bahwa penyeberangan utama menuju Kherson – Jembatan Antonivsky – sebagian runtuh. Masih belum jelas bagaimana kerusakan itu terjadi.

Pasukan Rusia yang sebelumnya menduduki Kherson diperkirakan akan mengambil posisi baru di sisi timur sungai.

Seorang warga Kherson menggambarkan emosinya yang “luar biasa” ketika warga bernyanyi dan menari di jalanan.

Alexei Sandakov mengungkapkan nama lengkapnya kepada BBC, setelah sempat menyebut dirinya hanya sebagai “Jimmy”. Dia mengatakan Kherson “bebas sekarang. Ini berbeda. Semua orang menangis sejak pagi ini”.

Dia menambahkan bahwa “semua orang ingin merangkul” tentara Ukraina yang tiba.

Perubahan kendali kota itu terjadi menyusul serangan balasan Ukraina yang cepat dalam beberapa bulan terakhir. Kyiv mengatakan telah merebut kembali 41 permukiman di dekat Kherson.

Dalam pidatonya, Presiden Zelensky mengatakan orang-orang Kherson “menunggu” dan “tidak pernah menyerah pada Ukraina”.

Dia menambahkan bahwa penduduk telah bekerja untuk menghilangkan “jejak tinggal penjajah” dari jalan-jalan, termasuk simbol-simbol Rusia.

Sementara itu, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin membantah langkah itu mencerminkan kekalahan yang memalukan.

Salah satu foto yang diunggah ke media sosial, dan telah diverifikasi oleh BBC, menunjukkan seorang gadis kecil memegang bendera Ukraina sambil menunggu “para pembela Kherson kembali ke kota itu.

Kantor berita Ukraina, Unian, merilis foto itu ke Telegram, berserta tulisan ini:

“Orang-orang menunggu para pembela kami. Bendera telah berkibar di atas Gedung Administrasi Negara Bagian Regional Kherson.

“Hari yang bersejarah! Kemenangan untuk APU (Angkatan Bersenjata Ukraina)!

Selain bendera Ukraina, di depan gedung administrasi kota itu juga berkibar bendera Uni Eropa, seperti terlihat dalam sebuah foto di media sosial yang juga telah diverifikasi oleh BBC.

Kremlin: Tidak ‘memalukan’ bagi Putin

Di Rusia, sesaat sebelum Kementerian Pertahanan mengumumkan penarikan pasukan ini, juru bicara Putin menghindari pertanyaan soal situasi di Kherson.

Dmitry Peskov meminta para wartawan untuk langsung bertanya kepada Kementerian Pertahanan.

Namun BBC berhasil mendapatkan jawaban dari Peskov terkait respons Putin terhadap anggapan bahwa situasi ini adalah pukulan besar bagi Putin – bahkan memalukan?

Perkov menjawab, “Ada banyak ahli berbeda – beberapa orang mengatakan yang Anda sebut, yang lain mengatakan hal berbeda. Kami tidak mau mengomentari semuanya. Operasi militer khusus tetap berlanjut.

Saat ditanya apakah hal ini berarti mempermalukan presiden, Peskov berkata tidak.

Putin merayakan aneksasi empat wilayah Ukraina, termasuk Kherson, pada akhir September lalu. Peskov berkata, Rusia masih menganggap keempat wilayah itu sebagai bagian dari Rusia.

Sebelumnya, kementerian Pertahanan Rusia mengatakan “penempatan kembali – atau penarikan – pasukannya dari bagian barat Sungai Dnipro ke timur telah selesai.

Dalam laporan hariannya, militer Rusia mengatakan: “Pada pukul 05.00 waktu Moskow hari ini, penempatan kembali pasukan Rusia ke kiri (sebelah timur) Sungai Dnipro telah selesai.

Dnipro terletak di sebelah selatan Ukraina.

“Selama penempatan kembali ini, tidak ada peralatan atau persenjataan militer yang ditinggalkan.

“Seluruh personel militer telah menyeberang, tidak ada anggota yang tewas, perlengkapan, atau persenjataan yang tertinggal dari angkatan bersenjata Rusia.

Kherson adalah satu-satunya ibu kota regional yang berhasil diduduki Rusia sejak invasi pada Februari. Kehilangan kota ini adalah kemunduran yang besar bagi Rusia.

Jembatan yang diledakkan

Pada sekitar pukul 05.00 pagi ini, penduduk Kherson mendengar suara ledakan di Jembatan Antonivskiy.

Jurnalis perang Sasha Kots mengunggah sebuah video di media sosialnya di depan bagian jembatan yang telah hancur.

“Tidak ada tentara kami [Rusia] di sisi lain sungai itu. Sepertinya musuh belum mencapai jembatan dari sisi yang lain, kata dia.

Sebuah video lain diunggah ke Twitter menunjukkan apa yang tampak seperti pasukan Rusia menyeberangi Sungai Dnipro melalui jembatan panton di bawah Jembatan Antonivskiy.

Melihat jembatan itu masih utuh di video tersebut, kemungkinan video ini diambil sebelum ledakan di pagi hari.

Sejak pagi, sejumlah foto muncul di media sosial, menunjukkan beberapa bagian jembatan yang telah hancur. Ini adalah jembatan satu-satunya untuk keluar dari Kherson.

Belum jelas apa yang mengakibatkan jembatan itu hancur, beberapa sumber dari Rusia berkata mereka mengancurkannya sendiri setelah proses penarikan pasukan selesai.

Pasukan Ukraina dikatakan telah berusaha mengisolasi pasukan Rusia dalam usaha mereka membebaskan satu-satunya ibu kota regional yang jatuh ke tangan Moskow.

Potongan video yang beredar juga menunjukkan sejumlah tentara Rusia mencoba melarikan diri melalui jembatan yang lebih kecil di dekatnya.

Apa yang terjadi sebelumnya?

Pada Rabu, para pemimpin militer Rusia mengumumkan mereka akan menarik pasukan dari sisi lain sungai itu.

Keputusan untuk mundur ini adalah pukulan besar bagi militer Rusia dalam menghadapi serangan balik dari pasukan Ukraina.

Presiden Vladimir Putin tidak tampak saat militer mengumumkan keputusan ini di televisi.

Kremlin sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan keputusan menarik mundur pasukan ini sepenuhnya dibuat oleh Kementerian Pertahanan dan menolak menyebutnya sebagai “kegagalan.

Sementara Kyiv merayakan kemenangan mereka – dan menyebut operasi Rusia ini sebagai “pasukan tentara kedua di dunia yang melarikan diri dengan berjalan kaki.

Pasukan Ukraina berkata telah meraih kesuksesan besar dalam beberapa hari terakhir di Kherson, setelah Rusia mengumumkan akan menarik pasukannya.

Valeriy Zaluzhny, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, pada Kamis berkata pasukannya telah berhasil memukul mundur Rusia hingga 7km.

Potongan video menunjukkan pasukan disambut oleh penduduk Kota Snihurivka, sekitar 50km sebelah utara Kherson.

Snihurivka adalah kota persimpangan utama dan penghubung dengan Kota Mykolaiv, yang terletak berbatasan dengan Kherson sebelah utara dan barat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengumumkan pasukannya telah berhasil mengambil kembali “belasan kota dan desa saat menuju Kherson.