Kang Emil Datangi Korban Longsor di Kota Bogor, Sampaikan Duka dan Berikan Bantuan

Headline157 views

Inionline.id – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendatangi kediaman korban tanah longsor di RT 2 RW 8, Kampung Got, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Rabu (20/7/2022) siang.

Kang Emil sapaannya didampingi Wali Kota Bogor, Bima Arya, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim dan Danlanud Atang Sanjaya, Marsma TNI Suliono menyerahkan secara simbolis bantuan santunan Rp 10 juta, 150 paket sembako dan bantuan renovasi 2 rumah yang terdampak longsor.

Sebelumnya, Jumat (15/7/2022) malam, ada dua unit rumah yang tertimbun longsor di lokasi tersebut. Satu warga M (52) dinyatakan meninggal dunia karena tertimbun longsor.

“Kejadian bencana banjir yang memang melanda hampir banyak di pulau Jawa yang memang dengan waktu bersamaan dimonitor terjadi banjir di Banten, DKI, Jawa Tengah dan khusus Jawa Barat ada 4, sebagian di Bekasi, sebagian di Bogor yang saya kunjungi kemudian Depok dan yang paling parah di Kabupaten Garut,” kata Kang Emil.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan duka dan permintaan maaf karena baru saja mendarat menunaikan ibadah haji dan mengagendakan mendatangi kediaman korban bencana di Kota Bogor.

“Kita menyampaikan bantuan dan rasa duka cita kita kepada salah satu yang berpulang dengan dua follow up, yaitu mengevaluasi. Tentunya sistem sungai yang kita cegah untuk tidak terulang lagi,” jelasnya.

Selain itu kata dia, pihaknya memberikan bantuan tanggap darurat dan rekonstruksi khususnya untuk dua rumah yang terkena musibah longsor atau rusak parah.

Kang Emil berpesan kepada warga agar tetap waspada jika cuaca ekstrem terjadi, harus saling menjaga dan mempersiapkan diri.

Menurut dia, kebencanaan tersebut merupakan hidrologis yang merupakan ciri khas mayoritas terjadi di Jawa Barat atau kebencanaan yang berhubungan dengan air.

“Tapi penanganan-penanganan anti banjir sudah kita lakukan semaksimal mungkin. Jadi Jawa Barat dapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup,” sebutnya.

Disamping itu, penyelesaian dan antisipasi penanganan berbasis lingkungan pun sudah maksimal.

“Jumlah kebencanaan Insya Allah menurun secara jumlah. Jadi mudah-mudahan warisan kita untuk generasi mendatang,” katanya.