Joe Biden Mengumumkan Pengiriman Bantuan Persenjataan Besaran-besaran Kepada Ukraina

Internasional257 views

Inionline.id – Invasi Rusia ke Ukraina masih terus berlangsung. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan pengiriman bantuan keamanan dan persenjataan besaran-besaran kepada Ukraina.

Banyaknya bantuan persenjataan AS untuk Ukraina ini pun tak main-main. Disebutkan bantuan persenjataan mencapai senilai US$ 1 miliar (Rp 14,2 triliun).

Kamis (17/3/2022), Biden dalam pengumumannya menjamin dukungan yang ‘belum pernah terjadi sebelumnya’ bagi Ukraina, sekutu AS, dalam perangnya melawan Rusia.

“Ini merupakan transfer langsung peralatan dari Departemen Pertahanan kita kepada militer Ukraina untuk membantu mereka melawan invasi ini,” ucap Biden, yang juga mengumumkan bantuan AS untuk Ukraina dalam mendapatkan ‘sistem anti-pesawat jarak jauh tambahan’.

Dana untuk bantuan Ukraina itu disetujui otoritas AS saat pasukan Rusia semakin mendekati pusat ibu kota Kiev. Pendanaan untuk bantuan itu diambil dari dana US$ 200 juta yang dialokasikan pada akhir pekan.

Selain itu ada pula dana baru US$ 800 juta yang berasal dari paket bantuan yang disetujui Kongres AS pekan lalu.

Disebutkan Gedung Putih bahwa Ukraina akan menerima tambahan 800 sistem antipesawat Stinger, 9.000 unit senjata antitank, 7.000 unit senjata ringan dan 20 juta butir amunisi.

Dan AS juga akan menyediakan Ukraina dengan 100 drone atau pesawat tanpa awak — atau Sistem Udara Tak Berawak Taktis — yang disebut Biden bisa ‘menunjukkan komitmen kita dalam mengirimkan sistem tercanggih kita ke Ukraina untuk pertahanannya’.

Seperti diperkirakan, Biden tidak menyatakan dukungan untuk usulan zona larangan terbang yang diterapkan Barat di wilayah udara negara bekas Uni Soviet. Langkah semacam itu terus ditolak oleh NATO karena kekhawatiran akan memicu eskalasi yang menyeret negara-negara NATO berperang langsung dengan Rusia.

Otoritas AS di bawah Biden justru memilih untuk meningkatkan bantuan militer kepada Ukraina.

Bantuan senjata ini disebut merupakan 100 unit drone pembunuh. Drone jenis ini disebut bisa membawa hulu ledak untuk kemudian meledak saat mencapai target.

Sumber militer AS, yang enggan disebut namanya, seperti dikutip Associated Press, mengungkapkan bahwa drone yang dimaksud adalah drone pembunuh atau Switchblade 300. Dua sumber lainnya yang memahami kebijakan AS, seperti dikutip CNN, juga menuturkan hal serupa.

Drone Switchblade 300 yang berukuran kecil dan portabel ini juga disebut ‘kamikaze drone’ atau drone bunuh diri, yang bisa membawa hulu ledak dan meledak saat terjadi benturan. Pejabat AS yang ‘familiar dengan keputusan itu’ menyatakan bahwa AS akan mengirimkan 100 unit drone Switchblade 300 ke Ukraina.

Informasi CNN menyebutkan bahwa drone Switchblade 300 yang berukuran kecil dan Switchblade 600 yang berukuran lebih besar diproduksi oleh AeroVironment.

Menurut spesifikasi yang disampaikan pihak perusahaan, Switchblade 300 bisa mengenai target yang berjarak hingga sejauh 6 mil atau 9,6 kilometer. Sementara Switchblade 600 bisa mengenai target lebih jauh lagi, yakni hingga jarak lebih dari 20 mil atau 32 kilometer.