Belanda Kembali ke Normal Pekan Depan Setelah Lewati Puncak Corona

Internasional157 views

Inionline.id – Otoritas Belanda menyatakan akan mencabut hampir semua pembatasan virus Corona (COVID-19) di wilayahnya mulai pekan depan. Belanda menjadi negara Eropa terbaru yang berusaha kembali ke normal meski penularan varian Omicron masih tinggi.

Rabu (16/2/2022), Menteri Kesehatan (Menkes) Ernst Kuipers menyatakan bahwa bar, restoran dan kelab malam akan kembali kepada jam operasional pra-pandemi, sedangkan izin kesehatan untuk memasuki tempat-tempat umum akan dihapuskan mulai 25 Februari mendatang.

Kemudian social distancing dan pemakaian masker tidak lagi diwajibkan di sebagian besar tempat umum. Sementara periode karantina bagi para pasien Corona akan dipersingkat menjadi lima hari.

“Negara ini akan terbuka kembali,” ucap Kuipers dalam konferensi pers pada Selasa (15/2) waktu setempat.

Namun dia memperingatkan bahwa pandemi Corona ‘belum berakhir’ meskipun ‘kita tampaknya telah melewati puncak’. “Kita boleh optimis tapi kita juga harus realistis,” cetus Kuipers.

Belanda memberlakukan sejumlah langkah pembatasan terketat di Eropa sejak Desember tahun lalu untuk membatasi lonjakan infeksi varian Omicron, namun telah melonggarkan sejumlah pembatasan dalam beberapa pekan terakhir.

Sekarang Belanda akan bergabung dengan negara-negara Eropa lainnya, termasuk Denmark dan Norwegia, yang telah menghapuskan sebagian besar pembatasan Corona.

Belanda yang berpenduduk 17 juta jiwa, mencatat 482.596 kasus positif Corona pekan lalu, namun angka itu menurun 22 persen dibanding sepekan sebelumnya. Sedikitnya 78 orang meninggal dunia akibat Corona dan 88 orang lainnya menjalani perawatan intensif usai terinfeksi COVID-19.

Ditambahkan Kuipers bahwa batasan untuk jumlah orang yang boleh bertamu ke rumah lainnya juga akan dihapus segera. Sementara orang-orang akan diimbau untuk bekerja dari rumah selama separuh minggu.

Kelab malam dan bar akan diperbolehkan buka hingga pukul 01.00 waktu setempat mulai Jumat (18/2) pekan ini, sebelum nantinya semua pembatasan jam operasional akan dihapus sepenuhnya mulai Jumat (25/2) pekan depan.

“Anak muda harus bisa mengepakkan sayap mereka,” ucap Kuipers. “Kita akan kembali ke jam tutup normal seperti sebelum ada Corona,” imbuhnya.

Namun, disebutkan bahwa orang-orang masih harus menjalani tes Corona untuk bisa menghadiri acara dengan lebih dari 500 orang yang hadir.

Mulai 25 Februari nanti, jelas Kuipers, menjaga jarak 1,5 meter dari orang lain dan memakai masker ‘masih masuk akal, tapi tidak ada kewajiban’. Pemakaian masker hanya akan diwajibkan di transportasi umum dan di bandara-bandara.

Sementara itu, larangan perjalanan untuk sejumlah negara di luar Uni Eropa juga akan dicabut, namun para pelancong dari negara-negara Uni Eropa masih harus menunjukkan bukti vaksinasi atau hasil tes negatif Corona.