AS Tetap Buka Diplomasi, Rusia Disebut Bisa Invasi Ukraina Kapan Saja

Internasional357 views

Inionline.id – Amerika Serikat (AS) mengatakan jalur diplomatik untuk mengakhiri kebuntuan Rusia terkait Ukraina masih tetap terbuka. Hal ini disampaikan di tengah peringatan AS bahwa Rusia bisa menyerang Ukraina setiap saat.

Minggu (13/2/2022) Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menawarkan hal tersebut setelah berbincang dengan Menlu Jepang dan Korea Selatan pada Sabtu (12/2) waktu setempat.

“Jalan diplomatik tetap terbuka. Cara Moskow menunjukkan bahwa ia ingin menempuh jalan itu (diplomatik) sederhana. Persiapan invasi harus dikurangi, daripada ditingkatkan,” kata Blinken setelah pertemuannya di Hawai.

Sebelumnya Blinken bersikeras menyatakan bahwa AS ‘akan sangat memilih untuk menyelesaikan perbedaan’ dengan Rusia melalui diplomasi.

“Kami telah melakukan segala upaya yang mungkin untuk melibatkan Rusia,” ujarnya.

“Tapi pada saat bersamaan, kami telah sangat jelas dalam membangun pencegahan dan membangun pertahanan dan menjelaskan kepada Rusia jika negara itu memilih jalur agresi baru, mereka akan menghadapi konsekuensi besar,” tegas Blinken dalam pernyataannya, setelah menghadiri rapat negara-negara Quad di Melbourne, Australia. Negara-negara Quad diketahui terdiri atas Australia, India, Jepang dan AS.

Dalam panggilan telepon selama satu jam pada hari Sabtu (12/2) lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Vladimir Putin bahwa Barat akan menanggapi dengan tegas setiap invasi ke Ukraina, menambahkan langkah seperti itu akan menghasilkan penderitaan yang meluas dan mengisolasi Rusia.

Namun hingga saat ini belum ada terobosan baru dari perbincangan dengan Rusia. Seorang pejabat senior administrasi Biden mengatakan panggilan telepon Biden dengan Putin bersifat profesional dan substantif, namun tidak ada perubahan mendasar.

Putin mengatakan kepada Biden bahwa Washington telah gagal mempertimbangkan kekhawatiran utama Rusia dan tidak menerima “jawaban substansial” atas elemen-elemen kunci dari tuntutan keamanan Rusia.

Diketahui Rusia menuntut jaminan keamanan dari Amerika Serikat dan NATO yang mencakup penolakan keanggotaan Ukraina dan negara-negara bekas Uni Soviet lainnya sebagai anggota NATO, menahan diri dari penyebaran rudal di dekat perbatasan Rusia dan mengurangi infrastruktur militer NATO di Eropa Tengah dan Timur ke tingkat yang sama seperti tahun 1997.

AS Sebut Rusia Bisa Invasi Ukraina Kapan Saja

Blinken mengatakan bahwa Rusia mengumpulkan lebih banyak tentaranya ke dekat perbatasan Ukraina. Blinken juga kembali memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina bisa terjadi ‘kapan saja’ termasuk selama Olimpiade Musim Dingin di Beijing, China.

Peringatan terbaru dari Blinken itu menepis dugaan bahwa Rusia akan menunggu hingga Olimpiade Musim Dingin di Beijing yang akan berakhir pada 20 Februari nanti, demi menghindari mengambil sorotan dari China, sekutunya.

“Kita berada dalam jendela waktu di mana invasi bisa dimulai kapan saja, dan untuk memperjelas, itu termasuk saat Olimpiade,” cetus Blinken dalam pernyataan terbarunya.

“Sederhananya, kita terus melihat tanda-tanda eskalasi Rusia yang sangat meresahkan,” imbuhnya,

Meningkatnya ancaman invasi Rusia, Washington memerintahkan sebagian besar staf kedutaannya untuk segera meninggalkan Ukraina.

“Kami memerintahkan keberangkatan sebagian besar orang Amerika yang masih berada di kedutaan AS di Kyiv. Risiko tindakan militer Rusia cukup tinggi dan ancamannya cukup dekat sehingga ini adalah hal yang bijaksana untuk dilakukan,” kata Blinken di Honolulu.

Banyak sekutu Eropa dan negara-negara lain juga telah mengurangi atau mengevakuasi staf dari misi Kyiv mereka dan telah mendesak warga negaranya untuk meninggalkan atau menghindari perjalanan ke Ukraina.