Mobil Dilarang Melintas, China Perketat Lockdown di Xi’an

Internasional357 views

Inionline.id – Lockdown yang diterapkan di kota Xi’an, China, semakin diperketat dalam upaya mengendalikan wabah virus Corona (COVID-19) terburuk dalam 21 bulan terakhir. Selain dilarang pergi ke luar rumah, warga kota Xi’an juga dilarang mengemudikan kendaraannya selama lockdown berlangsung.

China masih berpegang pada strategi ‘nol-COVID’ dengan menerapkan pembatasan perbatasan yang ketat, masa karantina yang lama dan lockdown terarah, saat Beijing tengah bersiap menyambut ribuan pengunjung dari luar negeri untuk Olimpiade Musim Dingin pada Februari tahun depan.

Namun kota bersejarah Xi’an yang berpenduduk 13 juta jiwa menghadapi hari ke-5 mereka dilarang ke luar rumah. Senin (27/12/2021), kota Xi’an menjadi pusat wabah baru Corona yang memicu lonjakan kasus tertinggi di China sejak Maret tahun lalu.

Pemerintah kota Xi’an melalui akun resmi media sosialnya, pada Senin (27/12) waktu setempat, mengumumkan lockdown akan semakin diperketat dengan penerapan ‘langkah-langkah pengendalian sosial yang paling ketat’.

Kota Xi’an yang ada di Provinsi Shaanxi, China bagian utara, yang terkenal dengan patung Tentara Terakota ini, melaporkan 150 kasus baru Corona pada Senin (27/12) waktu setempat.

Dengan tambahan itu, maka total kasus Corona di kota Xi’an kini mencapai 650 kasus sejak wabah terbaru muncul 9 Desember lalu.

Dalam pengumuman terbarunya, pemerintah kota Xi’an menyatakan tidak ada kendaraan yang diizinkan lalu-lalang di jalanan setempat selama lockdown, kecuali membantu upaya pengendalian penyakit.

Disebutkan juga bahwa para personel kepolisian dan pejabat kesehatan setempat akan ‘memeriksa dengan ketat’ setiap mobil yang kedapatan lalu-lalang. Bagi mereka yang melanggar aturan tersebut, bisa ditahan selama 10 hari dan didenda sebesar 500 Yuan (Rp 1,1 juta).

Dua kota lainnya di Provinsi Shaanxi juga melaporkan setidaknya satu kasus terkait kota Xi’an, dengan otoritas setempat mengimbau para pekerja migran dari kota tersebut untuk tidak mudik saat liburan Tahun Baru China nantinya.

Sejak lockdown diberlakukan pekan lalu, otoritas kota Xi’an menggelar tes Corona massal beberapa kali dan menempatkan nyaris 30.000 orang dalam karantina hotel. Seluruh bisnis non-esensial diperintahkan tutup, setiap rumah hanya diperbolehkan mengirimkan satu orang untuk membeli kebutuhan sehari-hari setiap tiga hari sekali.

Di tengah situasi itu, pemerintah kota Xi’an dihujani kritikan dan kecaman karena penanganan pandemi yang dianggap buruk. Pekan lalu, badan disipliner China mengumumkan 26 pejabat setempat dihukum karena dianggap lalai mencegah kemunculan wabah Corona di kota Xi’an.

Otoritas setempat telah membatasi pergerakan ke dalam dan ke luar kota Xi’an, dengan tayangan televisi nasional CCTV pada Minggu (26/12) waktu setempat menunjukkan banyak truk mengantre di pos pemeriksaan dengan para pekerja berbaju hazmat memeriksa kode kesehatan para sopirnya.