Terkait Program OPOP Jawa Barat, Dewan Jabar Supono Minta Pemprov Buat Road Map Yang Jelas

Antar Daerah057 views

Bandung, Inionline.id – Aktivitas Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil di Daerah Istimewa Aceh terkait pertemuan dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh di kantor sekretariat MPU Aceh, Lampeuneurut Aceh Besar, Minggu (26/12/2021).

Terungkap dalam pertemuan tersebut MPU Aceh ingin belajar kepada Jabar terkait pengelolaan ekonomi pesantren. Ridwan Kamil kemudian menawarkan program One Pesantren One Product (OPOP) untuk direplikasi di pesantren atau dayah di Aceh.

“MPU Aceh berminat dua hal, satu, kita kan punya program OPOP yang bisa diterapkan oleh dayah-dayah di sini agar mandiri,” ujar Ridwan Kamil.

Mendengar kabar tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa barat H. Supono mengingatkan Gubernur dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa barat agar membuat road map yang jelas bagi pesantren-pesantren di tanah pasundan.

“Jadi harus ada roadmap pesantren Jawa Barat dalam menumbuhkan program OPOP dan menumbuhkan jiwa enterpreneurship itu seperti apa dan lembaga dinas yang diberi tugas khusus itu siapa,” kata H. Supono.

Menurutnya hal ini penting karena faktor perorganisasiannya belum terlihat dan dirasakan, jika kemudian ingin ada disampaikan diluar Jawa barat politisi PAN ini tidak ada masalah, hanya saja DPRD Jabar jangan sampai heran.

“Mana yang ini ternyata program OPOP tidak seperi ekspetasi mereka provinsi Jawa Barat yang disampaikan itu jangan sampai terjadi itu akan menjadi kurang bagus,” tukas H. Supono.

Jika itu untuk konsumsi publik saja, dirinya menilai cukup bagus tapi kemudian di lapangan juga justru itu yang harus tingkatkan bahwa pesantren harus sudah berbasis keunggulannya masing-masing.

“Termasuk juga kalau ada produk katakanlah yang diasingkan ini yang keliatannya perlu harus yang namanya pengembangan, penanganan dan juga pembinaan yang bagus,” imbuhnya.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini pun menjabarkan bahwa salah satu kendala program OPOP adalah tidak semua pesantren memiliki jiwa enterpreneurship atau juga inovatif dalam mengembangkan unggulan.

“Artinya kita semuanya peran Pemprov untuk meningkatkan peran itu,” pungkasnya, Selasa (28/12/2021).