Presiden Rusia dan Ukraina Saling Sindir Soal Kewarganegaraan

Internasional057 views

Inionline.id – Presiden terpilih Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin terlibat saling sindir. Zelensky membalas tawaran Putin soal pemberian kewarganegaraan di wilayah timur Ukraina, yang didominasi oleh kelompok separatis.

Putin yang terlebih dulu menawarkan warga Ukraina di wilayah separatis dengan kewarganegaraan Rusia. Zelensky membalas dan berjanji akan memberikan kewarganegaraan kepada warga Rusia yang menderita di bawah pemerintahan Putin.

“Kami tahu betul hal apa saja yang bisa dialami para pemegang paspor Rusia, yakni hak untuk ditangkap karena melakukan protes secara damai terhadap pemerintah dan hak untuk tidak melangsungkan pemilihan umum yang bebas dan kompetitif,” kata Zelensky melalui pernyataannya di Facebook.

“Saya berjani memberikan kewarganegaraan kepada seluruh warga negara yang menderita karena rezim otoriter dan korup, terutama bagi orang-orang Rusia yang paling menderita dari seluruh warga negara manapun,” tuturnya menambahkan.

Zelensky mengatakan salah satu perbedaan antara Ukraina dan Rusia adalah bahwa warganya memiliki “kebebasan berbicara, kebebasan media, dan internet.”

Dalam unggahannya di Facebook itu, Zelensky juga memperingatkan Rusia untuk tidak mengancam Ukraina dengan dan tekanan militer atau ekonomi.

Komedian yang berhasil mengalahkan petahana, Presiden Petro Poroshenko, dalam pemilu pada Maret lalu itu juga berjanji akan memulai kembali negosiasi perdamaian dengan kelompok separatis pro-Rusia di bagian timur negaranya.

Dilansir AFP, Senin (29/4), Ukraina berseteru dengan sejumlah kelompok pemberontak dan separatis di wilayah timur sejak 2014 lalu, setelah Rusia mencaplok wilayah Krimea.

Konflik antara Ukraina dan separatis pro-Rusia itu selama ini telah menewaskan 13 ribu orang. Sejak itu, hubungan Rusia dan Ukraina terus memburuk.

Putin menuturkan Rusia siap berdiskusi dengan Zelensky dan ingin “memahami” posisi presiden baru Ukraina tersebut terkait konflik antara kedua negara.

Meski begitu, sampai saat ini Putin belum juga memberikan selamat secara resmi atas kemenangan Zelensky.

Pada akhir pekan lalu, Putin malah mengatakan pemerintahnya tengah mempertimbangkan untuk mempermudah warga Ukraina mendapat status kewarganegaraan Rusia.

Dekrit Putin itu memungkinkan warga yang tinggal di Republik Donetsk dan Lugansk yang dikuasai pemberontak mendapat paspor Rusia dalam watku tiga bulan setelah mengajukan permohonan.

Langkah Putin tersebut dikecam Uni Eropa yang menyebut hal itu adalah bentuk serangan baru terhadap kedaulatan Ukraina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *