Jepang Langsung Siaga Saat Korut Tembak Rudal Balistik Jarak Menengah

Internasional757 views

Inionline.id – Pada Selasa (2/4) Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak menengah, dari wilayah ibu kota Pyongyang ke Laut Timur atau yang juga dikenal Laut Jepang.

Dilansir AFP, militer Korea Selatan mendeteksi uji coba rudal balistik itu terjadi sekitar pukul 06.53 waktu setempat.

“Kami telah meningkatkan pemantauan dan berbagi informasi relevan dengan Amerika Serikat dan Jepang,” kata pernyataan militer Korsel.

Lembaga penyiaran publik Jepang, NHK, melaporkan bahwa rudal tersebut diperkirakan jatuh di perairan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Menurut otoritas di Laut Jepang, Joint Chiefs of Staff (JSC), rudal Korut terbang sekitar 600 kilometer sebelum jatuh. Pemerintah di Tokyo mengonfirmasi peluncuran rudal itu dan meminta coast guard mengimbau kapal-kapal untuk waspada dan melaporkan benda apa pun yang jatuh ke perairan.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan Korut telah berulang kali meluncurkan rudal balistik tahun ini. Kishida menegaskan itu merupakan ancaman terhadap keamanan regional dan “sama sekali tidak dapat diterima”.

Uji coba rudal terbaru Korut ini adalah yang ketiga kalinya pada tahun 2024. Maret lalu, Kim Jong Un turun langsung mengawasi uji coba rudal berbahan bakar padat dan uji coba lainnya dengan hulu ledak hipersonik pada Januari.

Pyongyang telah mendapat banyak sanksi sejak uji coba nuklir kedua pada 2009. Meski sudah disanksi, namun pengembangan nuklir dan senjata Korut terus berlanjut.

Sepanjang tahun ini Korut telah menyatakan bahwa Korsel adalah “musuh utama”, membubarkan lembaga reunifikasi Korut-Korsel, dan mengancam perang atas pelanggaran teritorial bahkan hanya dengan jarak 0,001 mm.

Bulan lalu, AS dan Korsel mengadakan latihan militer gabungan tahunan besar hingga memicu kemarahan dari Pyongyang.

Sementara itu Korut sendiri belakangan terus meningkatkan hubungan dengan Rusia. September 2023 lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kim mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Rusia untuk memperkuat hubungan kedua negara.