Usai Hapus Grafik di Sirekap, Sahroni Dorong KPU Audit Forensik

Politik1057 views

Inionline.id – Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menyarankan KPU melakukan audit forensik setelah tidak menampilkan lagi grafik data hasil tabulasi sementara perolehan suara Pemilu 2024 di aplikasi Sirekap.

Sahroni menyebut ada banyak permasalahan dalam Sirekap sehingga hasil tabulasi suara sementara tak lagi ditayangkan secara publik.

“Karena banyak masalah, mestinya KPU itu berinisiatif untuk mengaudit forensik sistemnya,” kata Sahroni di kompleks parlemen, Rabu (6/3).

Sahroni mengatakan audit forensik baik untuk memberikan wawasan ke masyarakat luas. Dengan begitu, kepercayaan publik ke KPU bisa kembali.

Ia mengatakan belakangan cukup banyak kejadian yang menimbulkan sorotan negatif publik terhadap KPU.

“Jadi, jangan alergi bahwa audit itu membuat suatu hal yang akan ditutupin, audit forensik pada lembaga independen itu lebih baik,” ujarnya.

Pada saat yang sama, ia juga menyoroti perolehan suara salah satu partai yang seketika naik secara signifikan.

Menurutnya, kejadian ini menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.

“Kan, jadi ngaco ini Sirekapnya enggak benar atau lembaga quick countnya, lembaga surveinya yang enggak benar. Nah, ini menimbulkan problematika yang luar biasa,” ucap dia.

Sebelumnya KPU memutuskan tidak lagi menampilkan grafik data hasil tabulasi sementara perolehan suara pemilu baik Pilpres maupun Pileg 2024 di Aplikasi Sirekap.

Sebagai gantinya, saat ini KPU hanya akan menampilkan formulir Model C Hasil plano sebagai bukti otentik yang ditulis oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tempat pemungutan suara (TPS). Maksud dari kebijakan ini untuk menghindari polemik di masyarakat.

“Ketika hasil pembacaan teknologi Sirekap tidak atau kurang akurat dan belum sempat diakurasi oleh uploader (KPPS) dan operator Sirekap KPU Kabupaten/Kota akan jadi polemik dalam ruang publik yang memunculkan prasangka. Kini kebijakan KPU hanya menampilkan bukti otentik perolehan suara peserta pemilu,” ujar Komisioner KPU RI Idham Holik kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/3) malam.

“Sirekap fokus ke tampilan foto formulir Model C Hasil saja, tanpa menampilkan kembali data numerik hasil tabulasi sementara perolehan suara peserta pemilu hasil pembacaan foto Formulir Model C Hasil plano,” jelas Idham.