Bulan Sabit Merah Sebut Pekan Ini 100 Truk Bantuan Memasuki Gaza Akhir

Internasional457 views

Inionline.id – Truk-truk bantuan kemanusiaan mulai terus memasuki kawasan Jalur Gaza, Palestina.

Demikian dilaporkan Bulan Sabit Merah Palestina, Sabtu (9/12).

Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan pada akhir pekan ini timnya telah menerima setidaknya 100 truk bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza melalui Rafah, Mesir.

Truk-truk itu membawa bantuan kemanusiaan berupa makanan, air bersih, obat-obatan, hingga perlengkapan medis. Bulan Sabit Merah Palestina mencatat terhitung sejak 21 Oktober lalu, telah masuk 3.499 truk bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sementara itu, gempuran Israel kembali berlanjut ke Gaza pada akhir pekan ini setelah gencatan senjata berakhir.

Perbatasan Kerem Shalom

Sementara itu badan bantuan makanan dari PBB (World Food Programme/WFP) berharap ada sebuah proses baru inspeksi truk bantuan ke Gaza agar lebih cepat dan efisien.

Deputi Direktur Eksekutif WFP, Carl Skau, kepada Reuters mengatakan proses baru itu harus dilakukan di perbatasan Kerem Shalom. Saat ini pengujian di sana, kata Skau, masih dillakukan pihak Israel.

“Kita butuh agar Kerem Shalom untuk dibuka,” ujar Skau.

Skau mengatakan pihaknya sudah mencoba lewat sana untuk pertama kali ‘untuk verifikasi saja, tetapi tidak untuk masuk’.

“Kita memerlukan hal itu, juga sehingga kita bisa lebih tertib pada konvoi PBB yang akan datang, dan sampai batas tertentu memisahkan mereka dari bantuan lain yang mengalir melalui Rafah,” katanya.

Dia menegaskan kebutuhan akses untuk membawa bantuan kemanusiaan itu jelas sangat besar.

Sebelumnya, mengutip dari The Jerusalem Post, Kepala Departemen Sipil Koordinator Teroritorial Israel (COGAT) Kolonel Elad Goren mengatakan kemungkinan pihaknya membuka perbatasan Kerem Shalom untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Dalam press briefing pada Kamis (7/12) lalu, Goren mengatakan setidaknya 250 truk per hari bisa masuk Gaza lewat Rafah setelah inspeksi oleh Israel di Nitzana. Dan, sambungnya, perbatasan Kerem Shalom akan dibuka kembali dalam beberapa hari ke depan sehingga memungkinkan lebih banyak truk bantuan kemanusiaan yang bisa masuk.

Bagaimanapun, klaim dia, inspeksi dan perlintasan perbatasan bukanlah persoalan dalam transportasi bantuan kemanusiaan ke Gaza. Masalah utamanya, klaim dia, ada pada kemampuan badan-badan PBB untuk mengumpulkan dan memberikan semua bantuan itu.

“Masalahnya adalah kemampuan dari badan-badan PBB untuk mengumpulkan semua bantuan,” kata Goren.

Secara terpisah pada hari Sabtu, Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Adele Khodr menyuarakan seruan agar lebih banyak bantuan diizinkan masuk ke wilayah kantong tersebut, dan menyebut tantangan pengiriman saat ini sebagai “hukuman mati” bagi anak-anak, dengan hampir satu juta dari mereka menjadi pengungsi.