Inionline.id – Kecelakaan kereta api (KA) Probowangi dan minibus yang menewaskan 11 penumpang di Lumajang, Jawa Timur, masih diselidiki kepolisian.
Sejauh ini polisi menduga ada unsur kelalaian dalam insiden kecelakaan yang terjadi di perlintasan rel tanpa palang tersebut pada Minggu (19/11) malam lalu. Selain itu keamanan dan keselamatan lalu lintas di perlintasan rel tanpa palang pun kembali jadi sorotan.
Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Komarudin mengatakan berdasarkan gelar perkara pada Senin (20/11), kasus kecelakaan tersebut kini telah dilimpahkan penanganannya ke Sat Reskrim Polres Lumajang.
“Ada beberapa aspek yang menyebabkan itu harus dilimpahkan ke reskrim, ada beberapa faktor di TKP yang mengarah bahwa itu bukan hanya murni kecelakaan lalu lintas, tapi ada kelalaian,” kata Komarudin saat dihubungi, Selasa (21/11).
Komarudin menerangkan sejauh ini sudah lima orang saksi yang telah dimintai keterangan. Para saksi ini, kata dia, adalah pihak-pihak yang ada di sekitar lokasi saat terjadi insiden nahas tersebut.
Sementara untuk sopir mobil minibus terkait, Komarudin menyebut hingga Senin kemarin belum bisa diperiksa lantaran masih menjalani perawatan.
“Untuk sopir belum bisa kita mintai keterangan. Sopir masih dirawat di RS Bhayangkara,” ucap Komarudin.
Gubernur Jatim soroti peran krusial palang perlintasan kereta
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita kepada korban laka maut minibus yang tertabrak KA Probowangi di perlintasan tanpa palang di Dusun Prayuwana, Desa Ranupakis, Klakah, Lumajang, Minggu (19/12) malam.
“Innalillahi wa inna illaihi roji’un. Atas nama pribadi dan Pemprov Jawa Timur, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya terutama pada 11 korban meninggal dan 4 orang luka berat akibat laka kereta api di Lumajang,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (20/11).
“Semoga seluruh korban meninggal dunia, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, dan mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” lanjutnya.
Khofifah menyampaikan, kejadian ini mengingatkan pentingnya palang pintu dan pos beserta penjaganya di tiap-tiap lintasan kereta api. Selain itu, juga dengan melengkapi peringatan dini kepada masyarakat melalui rambu-rambu lalu lintas.
“Palang pintu juga merupakan bagian dari Early Warning System (EWS). Kita harus pastikan bersama bahwa kasus-kasus kecelakaan di palang pintu tanpa penjagaan diminimalisir secara masif,” ucapnya.
Ia pun meminta bupati/wali kota se Jatim untuk bisa melengkapi perlintasan kereta api dengan palang pintu beserta pos dan penjaganya.
Selain itu, Khofifah mengatakan perlu sosialisasi lebih masif lagi agar mampu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai keselamatan dan keamanan di jalur perlintasan kereta api.
“Kepada seluruh elemen masyarakat dan organisasi kemasyarakatan mari bersama-sama turut mengedukasi berlalu lintas yang aman pada masyarakat di sekitar kita,” katanya.
Data Dishub Jatim ada 1.300 perlintasan kereta
Lebih lanjut kata Khofifah, berdasarkan data Dishub Jatim tercatat saat ini terdapat 1.300 perlintasan kereta, dengan rincian 1.135 perlintasan sebidang dan 165 perlintasan tidak sebidang.
Sementara untuk mengendalikan lalu lintas pada perlintasan tanpa palang pintu kereta api di Kabupaten/Kota di seluruh Jatim, Pemprov Jatim proses membangun palang pintu pada tahun 2023 total 37 unit. Pembangunannya menggunakan dana PAPBD pada bulan November – Desember tahun 2023.
“Ada beberapa daerah di Jatim yang masih banyak memiliki perlintasan kereta api tanpa palang pintu dan penjagaan. Ini menjadi bahan evaluasi kita bersama. Dan penting untuk segera kita tindak lanjuti bersama agar keselamatan berlalu lintas senantiasa terjaga,” ujar Khofifah.
Sebelumnya, KA Probowangi terlibat kecelakaan dengan sebuah mobil minibus, di Lumajang, Jawa Timur, Minggu (19/11) malam. Insiden ini menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.
Pelaksana harian Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Anwar Yuli Prastyo mengatakan kejadian itu terjadi sekira pukul 19.53 WIB.
“Masinis KA Probowangi relasi Ketapang – Surabaya Gubeng melaporkan bahwa kereta api yang dioperasikannya telah ditemper oleh sebuah minibus di perlintasan kereta api tidak terjaga yang berada di kilometer 137+9 petak jalan antara Stasiun Randuagung – Klakah,” kata Anwar saat dikonfirmasi, Minggu (19/11).
Kendaraan minibus bernomor N 7646 T berjalan dari arah selatan ke utara, melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Pada saat bersamaan ada KA Probowangi yang berjalan dari arah timur ke barat.