Trio Achmad Ru’yat, Dedi Aroza, Arief Firmansyah Siap Majukan Kabupaten Bogor

Politik3357 views

Bogor, Inionline.id – Suasana reses I tahun sidang 2023-2024 Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru’yat nampak berbeda dari biasanya.

Berlokasi di Warung Kopi Iteung, Desa Cipayung Girang, Kabupaten Bogor, giat reses tersebut nampak dihadiri juga oleh Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor Dedi Aroza dan Bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD Kabupaten Bogor daerah pemilihan (dapil) 3 Kabupaten Bogor Arief Firmansyah.

Dalam sesi tanya jawab, Ru’yat mencatat aspirasi yang masuk dari warga Desa Cipayung bernama Dadang Puslita yang menginginkan peningkatan nilai bantuan program rumah tidak layak huni (Rutilahu) Provinsi Jawa Barat serta peningkatan kuota penerima bantuannya.

Menanggapi hal ini, Ru’yat menjelaskan bahwa sebenarnya di tahun 2021 Rutilahu Jabar sudah mengalami peningkatan nilai anggaran.

Bacaleg PKS Dapil 3 Kabupaten Bogor Arief Firmansyah menyampaikan rencana kerjanya menuju kursi DPRD Kabupaten Bogor.

“Awalnya nilai bantuannya hanya 17,5 juta rupiah kemudian sekarang sudah meningkat jadi 20 juta rupiah per penerima bantuan, tahun ini perdesa menerima 20 unit bantuan program tersebut,” ujar Ru’yat.

Pada prinsipnya aspirasi masyarakat soal Rutilahu ini menurut Ru’yat harus menjadi perhatian bagi Pemda Provinsi Jabar.

“Tadi Bacaleg Provinsi Jabar pak Dedi Aroza juga mendengar masukan ini, mudah-mudahan menjadi estafet yang bisa berlangsung karena memang kebutuhan masyarakat di lapangan cukup banyak,” tandasnya.

Dari sisi Arief Firmansyah selalu bacaleg millenial dapil 3 Kabupaten Bogor selain rutilahu dirinya juga menyatakan bakal fokus mendorong peningkatan sektor pariwisata dan UMKM di dapil 3 Kabupaten Bogor.

Bacaleg PKS Dapil 3 Kabupaten Bogor Arief Firmansyah menyampaikan rencana kerjanya menuju kursi DPRD Kabupaten Bogor.

“Kita fokus untuk sektor pariwisata, peningkatan UMKM dan industrinya, begitupun urusan Amdalnya kita harus perbaiki,” tukasnya.

Dari pariwisata Arief menilai otomatis tentang sampah sampai kemacetan, jalur alternatif pasti menjadi efek berantai dari pembangunan sebuah daerah.

“Saya juga aktif bekerja di ddes, jadi ada beberapa keresahan-keresahan di desa, termasuk insentif, lalu ada beberapa hal juga masalah terkait Rutilahu dan makanya kita bersinergi dengan DPRD Provinsi Jabar dan DPR RI itu salah satunya untuk menarik bantuan-bantuan provinsi dan pusat ke kabupaten,” pungkasnya.