iPhone 15 Tak Laku di China, Penjualan Apple Anjlok 9 Persen

Iptek657 views

Inioonline.id – Penjualan Apple pada kuartal ketiga (Q3) 2023 anjlok 9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya meski sudah merilis ponsel terbarunya iPhone 15.

Seri iPhone 15 yang beranggotakan iPhone 15, iPhone 15 Plus, iPhone 15 Pro, dan iPhone 15 Pro Max ini diluncurkan pada 12 September. Di tanah air, ponsel terbaru Apple ini baru bisa dipesan mulai 20 Oktober.

Namun, pasukan anyar itu belum bisa mendongkrak penjualan Apple.

Menurut firma riset Counterpoint, Apple masih menduduki posisi kedua dengan market share sebesar 16 persen dan menjadi satu-satunya merek yang penjualannya cuma anjlok satu digit.

Samsung masih jadi pemimpin pasar dengan market share 20 persen pada periode ini. Penjualan pabrikan asal Korsel ini anjlok 13 persen dibandingkan kuartal kedua 2022.

Counterpoint memprediksi ada perbaikan di Kuartal IV (Q4) 2023 imbas berbagai faktor. Di antaranya, efek kedatangan seri iPhone 15 bersamaan dengan datangnya musim perayaan di India, event belanja online 11.11 di China, serta promosi Natal.

“Pada Q4 2023, kami memperkirakan pasar akan menghentikan serangkaian penurunan YoY (year on year),” menurut Counterpoint, dikutip dari siaran persnya.

Meski demikian, Counterpoint memprakirakan pasar ponsel global secara keseluruhan akan menurun selama 2023, mencapai level terendah dalam satu dekade ini.

Hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh perubahan pola penggantian perangkat, khususnya di pasar negara maju, serta dinamika di negara-negara berkembang.

Berikut 5 besar merek ponsel global per Q3 2023:

1. Samsung 20 persen, penjualan anjlok 13 persen
2. Apple 16 persen, turun 9 persen
3. Xiaomi 12 persen, anjlok 15 persen
4. Oppo 8 persen, anjlok 15 persen
5. Vivo 8 persen, anjlok 14 persen
6. Lainnya 36 persen, anjlok 26 persen

Anjloknya, pengiriman Apple ini sejalan dengan laporan kuartal III Apple 2023.

iPhone disebut menghasilkan US$39,67 miliar atau sekitar Rp601,5 triliun, turun dari US$40,66 atau sekitar Rp616,5 triliun periode yang sama pada tahun lalu. Dengan kata lain, ada penurunan Rp15 triliunan.

Nasib di China

Penjualan iPhone 15 tidak terlalu baik di China. Ponsel pintar ini mengalami penurunan 4,5 persen dibandingkan iPhone 14 pada masa awal peluncurannya.

Nasib lebih buruk bahkan menimpa varian Plus dengan penurunan penjualan mencapai 10 persen.

Berikut rincian penurunan penjualan iPhone 15 dibandingkan dengan iPhone 14:

iPhone 15: turun 8 persen
iPhone 15 Plus: turun 10 persen
iPhone 15 Pro: turun 11 persen
iPhone 15 Pro Max: turun 14 persen

Meski mengalami penurunan yang cukup signifikan di Negeri Tirai Bambu, iPhone berhasil bersinar di kampung halamannya, Amerika Serikat (AS).

Sembilan hari pertama penjualan iPhone 15 di AS menunjukkan peningkatan dua digit dalam penjualan unit secara keseluruhan dan permintaan di seluruh model Base, Pro, dan terutama Pro Max.

“AS saat ini sedang panas-panasnya dengan akhir pekan yang luar biasa untuk iPhone baru. Penerimaan keseluruhan dari seri 15 sangat positif dan kami mengharapkan siklus peningkatan besar dari pengguna iPhone 11 dan 12,” kata Jeff Fieldhack, Direktur Riset Counterpoint untuk Amerika Utara.

“Tentu saja, kita berbicara tentang beberapa minggu pertama penjualan, tetapi ini merupakan tanda positif dan menghilangkan banyak hal yang tidak menyenangkan dari angka-angka di Tiongkok,” tandas dia.