Usai Dengar China Larang Iphone, Apple Kehilangan Rp3.068 T 2 Hari

Internasional057 views

Inionline.id – Saham Apple turun 2,9 persen pada Kamis (7/9) setelah mendengar kabar China akan memperluas larangan penggunaan iPhone ke lembaga dan perusahaan yang didukung pemerintah.

Masalah itu membuat mereka kehilangan sekitar US$200 miliar atau Rp3.068,76 triliun (Kurs Rp15.343 per dolar AS).

Jumat (8/9), Apple (AAPL) mencatat penurunan harian terbesar dalam lebih dari sebulan pada Rabu (6/9) lalu.

Penurunan terjadi karena investor khawatir larangan akan menjadi pertanda buruk dan mengganggu kemampuan perusahaan publik terbesar di dunia ini untuk berbisnis di China.

Maklum, China adalah pasar asing terbesar bagi produk Apple. Penjualan perusahaan tersebut di China mewakili sekitar seperlima dari total pendapatan perusahaan tahun lalu.

Apple tidak mengungkapkan penjualan iPhone menurut negara. Tetapi analis di firma riset TechInsights memperkirakan penjualan iPhone di China lebih banyak daripada di Amerika Serikat pada kuartal terakhir tahun kemarin.

Apple juga memproduksi sebagian besar iPhone-nya di pabrik-pabrik di China.

Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, juga memainkan peran penting dalam ekonomi Beijing, tulis Brandon Nispel, seorang analis di KeyBanc Capital, pada Rabu.

“Karena itu, perusahaan ini secara historis dianggap relatif aman di China dari pembatasan pemerintah. Larangan yang dilaporkan ini menghadirkan pertanyaan penting, apakah pemerintah sedang mengubah sikapnya?” Kata Brandon.

Wall Street Journal melaporkan China telah melarang penggunaan iPhone untuk pejabat pemerintah pusat dan manajer telah memberi tahu staf tentang larangan tersebut melalui grup obrolan atau pertemuan.

Pada Kamis kemarin, Bloomberg melaporkan bahwa larangan tersebut telah diperluas ke perusahaan yang didukung oleh negara, termasuk raksasa energi PetroChina.

Perusahaan itu diketahui mempekerjakan jutaan pekerja dan mengendalikan sebagian besar ekonomi China.

Analis di Bank of America menulis dalam catatannya, larangan iPhone ini datang setelah peluncuran smartphone flagship high-end baru oleh produsen Tiongkok Huawei. “Timingnya menarik,” ujar analis itu.