Soal Peluang 2 Poros dan Opsi Duet Bareng Ganjar, Prabowo Buka Suara

Politik057 views

Inionline.id – Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto merespons wacana duet dengan bacapres PDIP Ganjar Pranowo yang berarti hanya menyisakan dua poros koalisi di Pilpres 2024.

Prabowo tidak menampik ataupun mengonfirmasi wacana duet itu. Menteri pertahanan ini hanya menegaskan banyak pihak yang ingin adanya persatuan.

“Yang kita dambakan adalah selalu persatuan, kerukunan. Apapun yang terjadi kita harus rukun, harus sejuk. Apapun yang diberikan mandat oleh rakyat kita hormati,” ujar Prabowo menjawab pertanyaan terkait isu dua poros dan dirinya diduetkan dengan Ganjar di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (21/9).

Ia meyakini masyarakat pun menginginkan para pemimpin negeri rukun dan damai.

“Ya kan, yang terbaik untuk rakyat. Rakyat Indonesia ingin pemimpin-pemimpin yang rukun dan damai, saya kira itu saja,” jelasnya.

Kendati demikian, Prabowo menekankan adanya dukungan dan amanat yang diberikan dari para parpol di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menjadi calon presiden di Pemilu 2024. Terlebih dukungan terhadap Prabowo maju sebagai capres menggemuk usai Demokrat menyatakan bergabung dengan KIM.

“Saya mendapatkan kehormatan besar, saya diberi kepercayaan oleh Partai Demokrat untuk maju sebagai calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024. Saya telah menerima keputusan tersebut dengan hati yang besar, dengan penuh semangat dan tekad untuk berbuat yang terbaik bersama KIM dan yang lain,” tuturnya.

Sebelumnya, wacana menduetkan Ganjar dengan Prabowo kembali mencuat. Wacana itu dipantik keputusan relawan Jokowi, Projo Bali, mendukung pasangan Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024.

Wacana itu pernah bergulir awal tahun ini. Namun, dua sosok itu berbeda jalan setelah diusung masing-masing partai politik.

Prabowo telah diusung sebagai capres oleh Gerindra sejak 12 Agustus 2022. Ia pun mendapat dukungan dari Partai Golkar, PAN, PBB, Partai Gelora, dan Partai Demokrat.

Adapun Ganjar telah dideklarasikan PDIP pada 21 April 2023. Ia juga mendapat dukungan dari Partai Hanura, Partai Perindo, dan PPP.