Sepanjang 2023 YouTube Hapus 69 Ribu Video Hoaks

Iptek557 views

Inionline.id – YouTube membasmi 69 ribu video hoaks di kuartal pertama 2023. Puluhan ribu video tersebut dihapus karena melanggar kebijakan misinformasi.

“Secara global dari jumlah total video yang dihapus 69.000 diantaranya dihapus karena melanggar kebijakan misinformasi,” ujar Danny Ardianto, Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik YouTube Indonesia dan Asia Selatan, di acara #YukPahamiPemilu bersama Google di Jakarta, Rabu (20/9).

Danny menyebut pihaknya total telah menghapus 6,9 juta video yang melanggar kebijakan YouTube hasil dari deteksi machine learning dan manusia. YouTube mengklaim 93 persen di antaranya dilaporkan pertama kali oleh machine learning.

Di Indonesia sendiri, YouTube menghapus lebih dari 350.000 video.

Meski demikian, Danny menyebut proses penyaringan misinformasi tidak dapat dilakukan oleh pihaknya sendirian. Maka dari itu, YouTube merangkul pengguna sebagai ‘pelapor prioritas.”

“Mereka memiliki pengetahuan yang mendalam di berbagai bidang. Misalnya, keamanan anak, disinformasi, hingga ujaran kebencian yang kami anggap sebagai komplemen penting dalam sistem kami,” tuturnya.

Menurutnya, pelapor prioritas itu telah berkontribusi terhadap penghapusan lebih dari 43.000 video yang melanggar pedoman komunitas YouTube.

Misinformasi merupakan salah satu momok yang membayangi ruang digital, terutama di momen mendekati pemilihan umum (pemilu).

Untuk menangani masalah ini, Google memiliki dua strategi utama, yakni memberantas konten misinformasi serta mengarahkan pengguna pada konten yang kredibel.

Untuk memberikan konten yang kredibel, Google memberikan rekomendasi informasi-informasi yang kredibel terkait pemilu di berbagai kanalnya, mulai dari Google Search hingga YouTube.

“Kami juga mempermudah masyarakat untuk menemukan berita yang kredibel tentang pemilu dari berbagai sumber. Contohnya di Google Search pengguna akan melihat link video dari link video debat resmi dari mitra terpilih saat mencari query terkait pemilu,” tutur Danny.

“Di YouTube, kami juga merekomendasikan konten dari sumber berita yang kredibel termasuk live streaming debat dari berbagai mitra berita terpercaya di beranda YouTube maupun di dalam hasil pencarian kami,” imbuhnya.