Di Tengah Perang Rusia, Zelensky Copot Menhan Ukraina

Internasional357 views

Inionline.id – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengumumkan pencopotan Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov pada Minggu (3/9), di tengah perang melawan Rusia yang masih terus berkecamuk.

Zelensky mengatakan bahwa ia akan menggantikan Reznikov agar Kementerian Pertahanan Ukraina memiliki pendekatan baru dalam menghadapi Rusia.

“Oleksi Reznikov sudah melewati lebih dari 550 hari perang skala penuh. Saya yakin kementerian membutuhkan pendekatan baru dan format interaksi lainnya, baik dalam militer mau pun di tengah masyarakat luas,” ujar Zelensky, seperti dikutip AFP.

Zelensky lantas mengusulkan nama Rustem Umerov untuk menggantikan Reznikov. Umerov adalah pejabat yang mengepalai Dana Properti Negara sejak tahun lalu.

“Sekarang Rustem Umerov harus menjadi kepala kementerian [pertahanan]. Saya berharap parlemen mendukung kandidat ini,” ucap Zelensky.

Dengan pengumuman ini, Reznikov tak akan lagi menjadi “wajah” dari perlawanan Ukraina. Selama ini, pengacara dengan pengalaman militer yang minim itu memang dikenal sebagai wajah perlawanan negaranya terhadap Rusia.

Pengumuman pencopotan ini juga datang beberapa jam setelah Ukraina membalas serangan drone Rusia terhadap satu pelabuhan di Danube, kawasan yang berbatasan dengan negara anggota NATO, Rumania.

Pelabuhan tersebut merupakan salah satu tempat Ukraina menyimpan gandum untuk ekspor. Beberapa pekan belakangan, Ukraina memang kewalahan karena Rusia terus menggempur pelabuhan-pelabuhan tempat lumbung gandum mereka berdiri.

Rusia terus menggempur setelah mereka menarik diri dari kesepakatan ekspor biji-bijian di tengah perang yang sebelumnya disepakati dengan Ukraina dengan perantara Turki.

Sementara itu, selama invasi Rusia, Kemhan Ukraina sendiri terus didera sejumlah skandal korupsi yang membuat pejabat kementerian itu rontok satu per satu.

Pada Januari lalu, Reznikov aman dari pencopotan, tapi wakilnya dipaksa mengundurkan diri setelah Kemhan Ukraina dituding meneken kontrak makanan dengan harga dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi dari rata-rata pangan pada umumnya.