Jokowi: Tidak Bisa Langsung, Penanganan Polusi Udara Bertahap

Berita157 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo mengatakan penanganan polusi udara memerlukan waktu karena harus dilakukan secara bertahap.

Langkah yang dilakukan pun tidak hanya satu. Ada sejumlah misi yang ditempuh guna menekan polusi udara.

“Saya kira memang perlu kerja total, kerja bersama-sama tetapi memerlukan waktu, enggak bisa langsung, termasuk pemakaian mobil listrik. Banyak yang kita kerjakan untuk menyelesaikan ini, tapi memang bertahap,” ungkap Jokowi usai mengunjungi SMK Negeri Jateng di Semarang pada Rabu (30/8).

Jokowi juga meminta peran aktif masyarakat. Khususnya dalam mengubah gaya hidup dari yang biasa memakai kendaraan pribadi menjadi transportasi massal.

Selain itu, penanaman pohon, modifikasi cuaca hingga kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) juga dilakukan. Semuanya demi mengurangi pencemaran udara akibat polusi.

“Kemudian pengawasan terhadap industri PLTU. Semuanya juga sekarang ini dilakukan, kepada sepeda motor mobil dicek semua nya emisi nya,” ujar Jokowi.

Sejauh ini Jokowi telah menunjuk Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin penanganan polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.

Kementerian Kesehatan menyatakan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA_ di Jabodetabek juga meningkat. Tak lepas dari kualitas udara yang sedang memburuk.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan tercatat kasus ISPA di Jabodetabek rata-rata mencapai 200 ribu per bulan.

“Seperti yang kita tahu di wilayah Jabodetabek terjadi peningkatan masalah polusi udara. Seiring dengan itu, data kami dari surveilans penyakit menunjukkan adanya peningkatan kasus ISPA yang dilaporkan di puskesmas maupun rumah sakit di Jabodetabek,” ucap Maxi dalam konferensi pers Kemenkes RI, Senin (28/8).