Mahfud MD Menyatakan Pilot Susi Air Harus Selamat

Berita157 views

Inionline.id – Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) harus selamat.

Pernyataan itu Mahfud sampaikan ketika menjawab pertanyaan awak media soal uang tebusan Philip.

“Ya itu semua masih dalam proses. Yang penting satu, pilot itu harus selamat. Yang kedua TNI dan Polri bertindak profesional,” ujar Mahfud saat ditemui usai acara BNPT di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (5/7).

“Yang ketiga tidak boleh ada campur tangan asing, campur tangan negara lain dalam kasus ini. Itu prinsipnya. Sekarang terus berproses,” sambung mantan Ketua MK itu.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebelumnya tidak mempersoalkan jika KKB mengajukan syarat uang tebusan untuk membebaskan Philip.

Polda Papua sebelumnya menyatakan KKB atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta syarat tebusan uang senilai Rp5 miliar untuk pembebasan Philip.

Kabid Humas Polda Papua Ignatius Benny Prabowo mengatakan ada permintaan uang dari KKB pada saat awal-awal penyanderaan.

“Saat di awal penyanderaan minta (tebusan) Rp5 miliar,” kata Ignatius saat dikonfirmasi, Jumat (30/6).

Di sisi lain, Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim pihaknya tidak meminta tebusan uang untuk membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera sejak Februari lalu.

“Kami bukan kriminal dan bukan minta uang,” kata Sebby lewat pesan singkat, Jumat (30/6).

Ia mengatakan salah satu tuntutan mereka adalah pemerintah harus mengakui eksistensi perjuangan OPM yang menuntut kemerdekaan Papua.

Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Belakangan, Polda Papua menegaskan tidak akan memberikan senjata dan kemerdekaan kepada KKB untuk membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.

Philip sempat diancam ditembak mati KKB pada 1 Juli 2023. Satgas Ops Damai Cartenz mengatakan ancaman itu ternyata bukan dari KKB pimpinan Egianus Kogoya, namun dari kelompok Jefry Pagawak.

“Yang menyampaikan ultimatum terhadap ancaman pembunuhan Pilot Susi Air bukan dari kelompok Egianus Kogoya melainkan dari kelompok Jefry Pagawak,” jelas Kasatgas Ops Damai Cartenz Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Senin (3/7).

Menurutnya, penyanderaan pilot Susi Air ini dimanfaatkan oleh beberapa kelompok lain dengan menyebar informasi simpang siur. Kendati demikian, Faizal belum merinci motif di balik hal tersebut.

Faizal mengatakan KKB pimpinan Jefry Pagawak yang memberikan ancaman menembak pilot Susi Air bertempat tinggal di Papua New Guinea (PNG). Jefry Pagawak disebut sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).