Untuk Pelajari Inti Bumi Ilmuwan Gunakan Ledakan Nuklir, Ini Hasilnya

Iptek957 views

Inionline.id – Inti Bumi merupakan bagian terdalam Bumi yang sangat sulit untuk dicapai manusia. Hal ini karena lokasinya yang terletak di kedalaman 3.000 hingga 5.000 km dari permukaan tanah.

Tentu saja dengan kedalaman seperti itu, tidak ada cara langsung untuk melihat inti Bumi.
Sebelumnya, ada lubang terdalam yang pernah digali dengan kedalaman mencapai 12.263 meter atau 40.230 kaki, namun itu masih jauh untuk menembus bagian kerak Bumi, terlebih ke lapisan-lapisan di bawahnya.

Cara yang paling efektif untuk mengunjungi wilayah terdalam dari Bumi ini adalah dengan memanfaatkan gempa bumi lewat teknik yang dikenal sebagai tomografi seismik.

Dimana hal ini dilakukan dengan mengukur gelombang energi yang terjadi saat gempa, sehingga ilmuwan dapat membuat peta interior Bumi.

Tahun 1990-an silam, para ilmuwan telah lebih dulu berhasil mempelajari inti Bumi, dan melihat bahwa bagian inti Bumi berputar lebih cepat daripada lapisan planet lainnya.

Namun, sebuah penelitian baru tentang inti Bumi kembali muncul tahun 2022 lalu dan memiliki anggapan yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Dilansir dari IFLScience, Selasa (27/6), para peneliti dari University of Southern California memanfaatkan data gelombang dari Large Aperture Seismic Array (LASA), yang dikumpulkan selama uji coba bom nuklir bawah tanah Soviet di kepulauan Arktik Novaya Zemlya pada tahun 1971 hingga 1974.

Berdasarkan data gelombang dari ledakan nuklir tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa inti Bumi berputar lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu hanya sekitar 0,1 derajat per tahun. Tidak hanya itu, ilmuwan juga menemukan bahwa inti bagian dalam Bumi telah berputar berbalik arah atau berosilasi.

“Namun, pengamatan terbaru kami menunjukkan bahwa inti bagian dalam berputar sedikit lebih lambat dari tahun 1969 dan kemudian bergerak ke arah lain,” jelas Profesor Ilmu Bumi di USC, John E. Vidale.

Penelitian terbaru ini juga menunjukkan bahwa inti bagian dalam Bumi juga merupakan faktor yang mempengaruhi panjangnya hari di Bumi. “Inti bagian dalam tidak tetap, ia bergerak di bawah kaki kita, dan tampaknya bergerak bolak-balik beberapa kilometer setiap enam tahun,” tambah Vidale.