Inionline.id – Staf Vladimir Putin telah dilarang menggunakan iPhone karena khawatir gadget tersebut dapat diretas oleh divisi keamanan AS.
Senin (27/3), pekerja di Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia-red) telah diberi waktu hingga akhir bulan untuk mengganti perangkat Apple mereka dengan ponsel berbasis Android – yang menggunakan sistem operasi yang dirancang oleh Google di California – atau handset yang menggunakan perangkat lunak Aurora berbasis Linux Rusia.
Menurut surat kabar Kommersant Moskow, salah satu orang dalam Kremlin berkata, “Semuanya sudah berakhir untuk iPhone. Entah membuangnya atau memberikannya kepada anak-anak.”
Mereka mengklaim iPhone “lebih rentan terhadap peretasan dan spionase oleh para ahli Barat dibandingkan dengan smartphone lainnya”. Apple menolak mengomentari langkah Rusia tersebut.
Bahkan, Juru bicara resmi Putin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa pegawai pemerintah tidak boleh menggunakan telepon pintar apa pun untuk tujuan kerja.
“Smartphone tidak boleh digunakan untuk pekerjaan kantor. Apa pun sistem operasinya, Android atau iOS. Smartphone apa pun memiliki mekanisme yang cukup transparan,” katanya.
Pemerintah Rusia dilaporkan mempertimbangkan kemungkinan mengeluarkan perangkat baru dan aman untuk semua staf Kremlin.
Salah satu perangkat yang dipertimbangkan adalah smartphone AYYA T1 buatan Rusia, yang memiliki sakelar fisik untuk menonaktifkan kamera dan mikrofonnya sebagai fitur anti penyadapan.
Diproduksi oleh Smartecosystem, anak perusahaan dari perusahaan negara Rusia Rostec, ponsel ini sudah diuji oleh Kementerian Pertahanan Rusia, dengan pembicaraan tentang pesanan setengah juta ponsel jika percobaan berhasil.
