Tim SAR Baru Datangi Lokasi 12 Jam usai Gempa Turki, Warga Geram

Internasional157 views

Inionline.id – Usai gempa dahsyat bermagnitudo 7,7 terjadi, Senin (6/2), sejumlah warga Turki merasa frustrasi dan marah terhadap penanganan pihak berwenang yang dinilai lambat.

Tim penyelamat dilaporkan baru hadir ke lokasi bencana 12 jam pertama usai gempa terjadi. Gempa magnitudo 7,7 menerjang selatan dan tenggara Turki sekitar Senin dini hari pukul 04.00 waktu setempat. Sementara itu, tim penyelamat dikabarkan baru berdatangan pada Senin malam.

Menurut para penduduk, sesampainya di lokasi pun, tim hanya bekerja beberapa jam sebelum istirahat malam.

“Orang-orang memberontak [pada Selasa] pagi. Polisi harus turun tangan,” kata salah satu warga Turki, Celal Deniez, Rabu (8/2).

Deniez serta warga Turki lain berusaha mencari saudara dan kerabatnya yang terjebak di antara puing-puing. Pencarian ini dipersulit karena kondisi cuaca yang tak bersahabat.

Dalam beberapa pekan terakhir, badai salju melanda beberapa wilayah di Turki, termasuk di area terdampak gempa.

Deniez juga mempertanyakan “pajak gempa” yang diterapkan pemerintah usai gempa dahsyat melanda Turki barat laut pada Agustus 1999. Imbas insiden itu, 17.400 orang meninggal dunia.

“Ke mana semua pajak yang kita kumpulkan sejak 1999?” ujar Deniez yang geram atas kelambanan respons pihak berwenang.

Pendapatan pajak gempa diperkirakan bernilai 88 miliar lira atau sekitar Rp70 triliun. Namun, pembelanjaan dan penggunaan uang ini tak diketahui publik.

Senada dengan Deniez, relawan kemanusiaan juga menceritakan mereka harus turun tangan sendiri mencari korban selamat karena tak ada cukup sumber daya manusia.

“Kami pergi ke tempat-tempat untuk membantu orang yang seharusnya diselamatkan oleh Kelompok Bulan Sabit Merah, tetapi tidak ada bantuan yang datang,” ujar Ceren Soylu, relawan dari kelompok yang dibentuk oposisi, Partai Iyi.

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Turki menyatakan semua wilayah di negara itu bisa dijangkau mereka.

“Tak ada wilayah yang tak bisa dijangkau tim kami,” kata kepala Bulan Sabit Turki, Kerem Kinik Bulan, saat wawancara dengan media televisi.

Pada Selasa sore, tim penyelamat kembali melanjutkan pencarian korban dan mengerahkan anjing pelacak. Namun, tindakan ini dianggap telat.

“Kami sekarang sedang menunggu kematian kami,” kata salah satu perempuan Turki.

Gempa dahsyat bermagnitudo 7,7 melanda Turki hingga Suriah. Guncangan ini juga terasa sampai negara tetangga, Lebanon.

Imbas bencana ini, per Kamis tercatat sebanyak 12.049 orang tewas di Turki dan Suriah. Presiden Recep Tayyip Erdogan menuturkan jumlah korban tewas di Turki mencapai 9.057 jiwa dan 52.979 orang terluka.

Sementara itu, sebuah organisasi sukarelawan Suriah White Helmets melaporkan total ada 2.992 korban tewas di negara tetangga Turki itu.

Jumlah korban gempa Turki-Suriah ini diperkirakan masih akan terus bertambah lantaran proses pencarian masih dilakukan dan belum mencakup seluruh wilayah terdampak gempa.