Di Laut China Selatan Jet Tempur China vs AS Hampir Tabrakan

Internasional157 views

Inionline.id – Sebuah jet tempur China dan pesawat pengintai Amerika Serikat hampir bertabrakan saat keduanya terbang di Laut China Selatan beberapa waktu lalu.

Insiden ini kembali memicu ketegangan antara kedua negara adidaya yang saling berebut pengaruh di perairan rawan konflik tersebut.

Komando Militer AS di Indo-Pasifik (US Indo-Pasific Command) memaparkan insiden itu terjadi pada 21 Desember lalu.

“Pilot sebuah jet tempur J-11 Angkatan Laut China melakukan manuver berbahaya saat mencegat pesawat pengintai RC-135 Angkatan udara AS,” bunyi pernyataan komando militer AS tersebut pada Kamis (29/12).

Militer AS memaparkan jet tempur China terbang hanya 20 kaki atau enam meter di depan hidung pesawat pengintai AS. Manuver itu, kata AS, membuat RC-135 terpaksa melakukan manuver mengelak mendadak demi menghindari tabrakan.

Militer AS mengecam aksi berbahaya jet tempur China tersebut dan berdalih pesawat pengintainya terbang secara legal di perairan itu.

“RC-135 secara sah melakukan operasi rutin di atas Laut China Selatan yang merupakan wilayah udara internasional,” papar komando militer AS seperti dikutip AFP.

Sementara itu, hingga kini China belum mengomentari klaim komando militer AS soal insiden tersebut.

Namun, insiden itu terjadi ketika China makin getol mengirim sekelompok pesawat tempurnya ke wilayah dekat Taiwan untuk unjuk kekuatan. China kerap mengerahkan puluhan pesawat tempurnya dan menggelar latihan militer di Selat Taiwan dekat Laut China Selatan.

Akhir pekan lalu, China menerbangkan 71 pesawat tempur dalam latihan militer di sekitar Taiwan. Ini menjadi provokasi militer terbesar China terhadap Taiwan sejauh ini. Puluhan pesawat tempur itu bahkan menerobos zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.

Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan telah melakukan “simulasi serangan” pada akhir pekan lalu sebagai tanggapan atas “provokasi” dan “kolusi” antara Amerika Serikat dan Taiwan.

Menurut database AFP, China melancarkan lebih dari 1.700 serangan serupa sepanjang tahun ini kepada Taiwan. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 969 serangan serupa pada 2021. Kementerian pertahanan Taiwan mencatat ada sekitar 380 provokasi militer China selama 2020.

Sementara itu, Amerika Serikat telah memberi banyak bantuan militer substansial dan teknologi canggih kepada Taiwan untuk mempertahankan diri dari kemungkinan invasi China.

Washington juga kerap membuat marah Beijing dengan menolak menerima klaim sepihaknya atas sebagian besar wilayah di Laut China Selatan. Klaim China tersebut bertabrakan dengan wilayah teritorial laut sejumlah negara Asia Tenggara yang menjadikan perairan Laut China Selatan menjadi rawan konflik.