NasDem Membantah Umumkan Anies Jadi Capres di 10 November 2022

Politik057 views

Inionline.id – Sekjen Tepis Kabar NasDem Umumkan Anies Capres pada 10 November 2022

Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Johnny G Plate angkat suara soal kabar partainya bakal resmi mengumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024, pada 10 November nanti.

Dia menegaskan, informasi resmi hanya disampaikan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

“Dari mana beritanya? Informasi itu yang benar kalau ketum yang ngomong. Kan sampai saat ini ketum belum ngomong kan, ini kan spekulasi lagi,” kata Plate, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/9).

Terkait pengumuman siapa sosok yang akan diusung NasDem sebagai capres pada Pemilu 2024, dia menyebut akan disampaikan pada waktu yang tepat.

“Bisa cepat bisa juga kemudian dari pengalaman empiris kita, kan biasanya di saat akhir juga. Kali ini belum tentu. Bisa lebih cepat dari sebelumnya,” tegasnya.

NasDem umumkan Anies Capres 10 November

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengungkapkan kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024 bertepatan dengan Hari Pahlawan, 10 November 2022.

Diketahui, terdapat tiga nama bakal calon presiden yang diusung oleh Partai NasDem diantaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Andika Perkasa.

“Kemungkinan itu tentu ada, komunikasi kita lakukan secara intensif dengan partai-partai lain, jadi tentu itu suatu hal yang dinamis kalau ada kesepakatan. Sekarang kesepahaman sudah ada, tinggal kesepakatan aja. Kalau kesepakatannya sudah terbangun ya bisa jadi 10 November. Momennya hari pahlawan,” kata Willy, saat dihubungi, Rabu (7/9).

Saat ditanyakan siapa sosok yang akan diumumkan Partai NasDem, Willy menyebut sangat memungkinkan. Sebab, Willy menegaskan tidak akan jauh dari ketiga nama bakal capres yang sudah diumumkan NasDem pada rapat pimpinan nasional (Rapimnas).

“Iya bisa jadi Anies. Bisa jadi pasangannya yang lain. Kan tergantung kesepakatan aja nanti. Kalau partai-partai yang tiga itu bersepakat Anies, Anies. Kalau sepakat Ganjar, Ganjar. Kalau sepakat Andika, Andika. Tentu tidak lari dari tiga nama itu,” ungkapnya.