Dalam Aksi Protes Kematian Mahsa Amini, 11 Orang Tewas di Iran

Internasional057 views

Inionline.id – Sebelas orang tewas, empat di antaranya personel keamanan, dalam aksi protes yang meluas di Iran atas kematian seorang wanita muda dalam tahanan polisi moral.

Kamis (22/9/2022), kantor-kantor berita Iran melaporkan tiga anggota milisi ditikam atau ditembak mati setelah mereka “dikerahkan untuk menangani perusuh”, di kota-kota Mashhad, Qazvin dan Tabriz pada Kamis.

Satu anggota pasukan keamanan lainnya tewas di kota Shiraz, Iran selatan, seraya menambahkan bahwa seorang pengunjuk rasa juga telah ditikam sampai mati di Qazvin.

Pejabat-pejabat Iran sebelumnya telah mengkonfirmasi kematian enam demonstran.

Empat orang di antaranya tewas di Kurdistan, provinsi asal Mahsa Amini, perempuan muda yang kematiannya pekan lalu memicu aksi protes massal. Dua demonstran lainnya tewas di Kermanshah, provinsi dengan komunitas Kurdi yang besar.

Pihak berwenang Iran telah membantah terlibat dalam kematian para pengunjuk rasa tersebut.

Demonstrasi atas kematian Mahsa Amini telah berlangsung berhari-hari di seluruh penjuru negeri. Dilansir dari DW, dalam aksi demo mereka, para perempuan melepas atau membakar hijab mereka. Ada pula yang terang-terangan memotong rambut di depan umum.

Para demonstran lainnya melempar batu atau membakar kendaraan polisi.

Mereka memprotes beleid yang mengatur tata cara kaum perempuan berpakaian dan bagaimana aturan yang ketat ini ditegakkan. Penegakan aturan tersebut diserahkan kepada unit polisi yang dikenal dengan Patroli Panduan atau Gasht-e Ershad. Unit ini lebih dikenal dengan sebutan ‘polisi moral’. Mereka punya kewenangan menahan warga yang dianggap “berpakaian secara tidak pantas”.

Berdasarkan peraturan di Iran, yang bersumber pada interpretasi hukum Islam, kaum perempuan diwajibkan menutup rambut dengan hijab dan mengenakan pakaian panjang-longgar untuk menutup lekuk tubuh mereka.

Amini diduga tidak menutup rambutnya secara sempurna dengan hijab sehingga sempat terlihat saat ditangkap di Teheran, ibu kota Iran pada 13 September 2022. Perempuan muda itu koma setelah jatuh pingsan di tahanan dan meninggal tiga hari kemudian di rumah sakit.

Polisi moral membantah bahwa anggota mereka memukul kepala Amini dengan tongkat atau membenturkan kepalanya ke mobil polisi.