Ini 4 Dampak Buruk yang Bisa Muncul Akibat Jarang Ganti Pisau Cukur

Kesehatan357 views

Inionline.id – Berbagai benda yang kita gunakan sehari-hari perlu untuk dibersihkan atau diganti secara rutin. Hal ini juga termasuk dengan pisau cukur yang kita gunakan.

Banyak orang kurang menyadari perlunya mengganti pisau cukur secara rutin ini. Pada banyak orang, berganti pisau cukur ini biasanya baru dilakukan ketika sudah terasa tumpul.

Tetap menggunakan pisau cukur lama yang telah kotor, tumpul, dan bahkan hingga berkarat bisa menimbulkan dampak buruk pada kesehatan. Dampak ini terutama dialami oleh kulit yang bersentuhan langsung dengan pisau cukur ini.

Sejumlah hal menjadi tanda pentingnya bercukuru menggunakan pisau baru yang tajam dan bersih. Dilansir dari Livestrong, berikut sejumlah dampak buruk yang bisa muncul akibat tidak mengganti pisau cukur.

1. Menimbulkan Iritasi Kulit

Munculnya rasa gatal serta ruam kemerahan setelah bercukur bisa menjadi tanda bahwa kamu perlu mengganti pisau cukur dengan yang baru. Iritasi kulit yang muncul akibat bercukur ini biasa dikenal sebagai razor burn dan biasanya terjadi akibat pisau cukur yang sudah tumpul.

“Pisau cukur yang tumpul bisa menimbulkan potongan panjang pisau cukur yang tak sama,” terang pakar kulit Lauren Ploch, MD, MEd.

“Dampak dari cukuran yang tak sama ini bisa menimbulkan munculnya razor burn,” sambungnya.

2. Menyebabkan Rambut Tumbuh ke Dalam

Sama seperti iritasi kulit akibat bercukur, terjadinya rambut tumbuh ke dalam atau ingrown hairs merupakan dampak dari tidak berganti pisau cukur yang baru. Hal ini bisa sangat tak nyaman dan menimbulkan benjolan di kulit.

Hal ini bisa menjadi dampak akibat pisau cukur tumpul yang digunakan. Dampaknya adalah kumis atau janggut yang tidak terpotong secara rata sehingga meningkatkan risiko munculnya benjolan akibat rambut yang tumbuh ke dalam.

“Selain itu, pada pisau cukur yang tumpul, seseorang cenderung untuk lebih sering melewatkannya dibanding pada pisau cukur yang tajam,” terang dr. Ploch.

3. Lebih Rentan Terluka

Walaupun menggunakan pisau cukur yang tumpul, namun kondisi ini malah justru menyebabkan meningkatnya risiko luka. Hal ini terutama bisa terjadi dalam bentuk luka gores.

Hal ini bisa terjadi karena pisau cukur yang tumpul cenderung tidak dapat bergerak dengan mulus di kulit. Hal ini menyebabkan munculnya ganjalan pada pisau cukur yang bergerak di kulit.

“Selain itu, pisau cukur yang tua juga biasanya sudah terbelah secara halus dan tak tampak di kulit,” terang dr. Ploch.

Pisau cukur yang sudah tak lagi mulus ini bisa membuat pergerakannya tak rata. Kondisi ini bisa jadi penyebab terjadinya luka dan lecet saat bercukur.

4. Menyebabkan Infeksi Bakteri dan Jamur

“Pisau cukur biasanya diletakkan di tempat yang hangat dan lembap seperti kamar mandi sehingga menjadi sarang sempurna bagi bakteri dan jamur,” terang dr. Ploch.

Semakin lama kamu menyimpannya, semakin banyak jamur dan bakteri menempel di pisau cukur.

“Kondisi ini ditambah dengan meningkatnya risiko terluka akibat pisau cukur yang tumpul dan tak rata bisa meningkatkan risiko infeksi,” terang dr. Ploch.

Hal ini bisa semakin berbahaya jika kamu menggunakan pisau cukur ini dengan orang lain. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya saling tukar bakteri.