Airlangga Berharap MDI Mendekatkan Golkar dengan Umat Islam

Politik257 views

Inionline.id – Ketua Majelis A’la Majelis Dakwah Islamiyah (MDI), Airlangga Hartarto melakukan pelantikan pengurus MPP MDI Majelis. Di mana Choirul Anam sebagai Ketua Umum dan Hasan Nuri Hidayatullah sebagai Ketua Majelis Munadzim.

Ketua Umum Partai Golkar itu berharap MDI bisa mendekatkan partai berlambang pohon beringin itu dengan umat Islam. Pelantikan pengurus MDI ini dilakukan di Pondok Pesantren Asshiddiqiya Jakarta, pada Minggu (5/6).

“Saya berharap dengan kepengurusan baru MDI ini semakin mendekatkan Partai Golkar dengan umat Islam, baik dalam rangka penggalangan elektoral di kalangan umat Islam maupun dalam memperjuangkan aspirasi umat Islam melalui Partai Golkar,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/6).

Dia menjelaskan, MDI merupakan organisasi keislaman yang menjadi organisasi yang menjadi wadah perjuangan dakwah Islamiyah yang sesuai dengan cita-cita Golkar dalam bidang keagamaan.

“Sekalipun bukan partai agama, namun Partai Golkar menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Partai Golkar mendorong, sebagaimana Pancasila sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa, agar kehidupan spiritualitas keagamaan agar menjadi inspirasi dan sumber nilai bagi gerak langkah tujuan berbangsa dan bernegara di negara yang kita cintai ini,” terang Airlangga.

Menko Perekonomian RI ini menambahkan agar MDI menjadi penggerak utama bagi dakwah Islam yang damai, moderat atau wasathiyah, toleran dan inklusif untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dari MDI ini harus melahirkan da’i-da’i atau pendakwah yang menciptakan kesejukan dan keteduhan bagi masyarakat. Karena pada prinsipnya, ajaran agama Islam itu mengajarkan kedamaian dan persatuan. Bukan dakwah yang marah-marah, bukan dakwah yang memecah belah, tetapi Islam yang rahmah. Islam yang mengajarkan kasih sayang bagi sesama. Islam Rahmatan Lil Alamin,” tuturnya.

Untuk itu, Airlangga melanjutkan, MDI juga harus memperkuat perannya untuk mendorong pendidikan keagamaan di pesantren, madrasah maupun lembaga pendidikan lainnya.

“MDI harus merangkul dan bersinergi dengan para ulama, kiai dan para ustaz serta organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah yang memiliki visi dan misi yang sama dalam menebarkan Islam Rahmatan lil alamin di negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. Negara kita telah menunjukkan keberpihakannya terhadap berbagai kebijakan yang berbasis pada nilai-nilai keagamaan,” terangnya.

Selain mendorong pengembangan pendidikan di Madrasah dan pesantren, lanjut Airlangga, pemerintah juga telah mendorong kesejahteraan masyarakat berbasis pemberdayaan ekonomi umat. Ini menunjukkan pemerintah sangat memperhatikan umat Islam.

“Oleh karena itu, saya sangat berharap Majelis Dakwah Islamiyyah (MDI) turut berperan aktif dalam pengembangan ekonomi umat agar kesejahteraan umat Islam di Indonesia yang merupakan mayoritas dapat terwujud,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Umum MDI, Choirul Anam memastikan, pihaknya akan menjadi garda terdepan dalam upaya menghentikan perpecahan, pembelahan masyarakat dan praktik mengotak-ngotakan masyarakat.

“Dinamika sekeras apapun tentu MDI akan menjauhkan praktek identitas yang menimbulkan perpecahan bangsa,” ujarnya.

MDI dituntut mengikuti perkembangan zaman dan menjadi media dakwah yang mempersatukan ummat dan menciptakan suasana yang sejuk.

“Kami segenap pengurus MDI berada bersama pihak yang memperjuangkan semangat persatuan dan ukhuwah Islamiyah, termasuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang baru saja melakukan silatnas,” tutupnya.