Buntut Penumpang Membeludak di Manggarai KAI Menerapkan 3 Langkah Terbaru

Berita1057 views

Inionline.id – Anker alias anak kereta banyak berjubel di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan akhir-akhir ini. Perubahan rute dalam rangka Switch Over-5 (SO-5) menjadi sebabnya. PT Kereta Api Indonesia (KAI) kemudian menerapkan tiga langkah agar Stasiun Manggarai tak jadi lokasi penumpukan penumpang.

SO-5 diterapkan sejak Sabtu (28/5) kemarin. Beberapa penumpang mengeluh karena harus transit lebih repot ketimbang sebelum adanya SO-5. Padahal, mereka ini naik kereta untuk buru-buru bekerja di tujuan. Namun apa boleh buat, SO-5 harus diterapkan demi pembangunan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral di Jakarta.

Terpantau di lokasi pada Senin (30/5) kemarin, ada sejumlah lokasi keramaian di Stasiun Manggarai:

Penumpang yang turun di Peron 10-11 tujuan Cikini-Jakarta Kota. Mereka banyak yang turun lewat tangga ke Peron 6-7 tujuan Tanah Abang-Duri-Kampung Bandan untuk melanjutkan perjalanan.
Penumpukan penumpang juga terlihat di tangga menuju Peron 12-13 tujuan Bogor. Pada sore hari, peron ini juga dipadati penumpang.

“Perubahan rute lebih ribet sih, jadi transitnya lebih jadi dua kali. Itu aja jadi lebih banyak transit. Capeknya itu. Biasanya kan dari Duri bisa langsung ke Nambo-Cibinong sekarang harus transit lagi gitu,” kata pekerja asal Tangerang, Hari(35).

Langkah KAI

1. Siapkan feeder

KAI Commuter akan mengoperasikan enam KRL pengumpan atau feeder dari Stasiun Manggarai. Ada enam KRL feeder yang beroperasi untuk mencegah penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai. Berikut adalah jadwalnya.

Pagi
– Manggarai-Angke/Kampung Bandan pukul 06.27 WIB, 07.33 WIB, 08.04 WIB, 08.30 WIB, 09.33 WIB
– Relasi Kampung Bandan/Angke-Manggarai pukul 07.19 WIB, 08.51 WIB, 08.09 WIB, 09.27 WIB, 10.25 WIB

Sore
– Relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan pukul 14.31 WIB, 16.19 WIB, 17.42 WIB, 19.02 WIB
– Relasi Kampung Bandan/Angke-Manggarai pukul 15.28 WIB, 17.03 WIB, 18.24 WIB, 19.46 WIB

Dijelaskan oleh VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, KRL feeder tersebut beroperasi dengan tujuan Duri, Angke, dan Kampung Bandan. Untuk sore hari, KRL feeder akan beroperasi secara situasional.

2. Siapkan Peron 9

Pihak KAI juga menggunakan peron 9 yang awalnya hanya digunakan untuk kereta bandara. Hal ini dilakukan untuk mencegah penumpukan penumpang tujuan Cikarang-Bekasi.

“Peron 9 merupakan peron keberangkatan kereta bandara, namun saat situasi peron 6 dan 7 padat, peron tersebut dapat digunakan untuk melayani pengguna KRL. Seperti yang dilakukan hari ini, mulai pukul 15.00 WIB peron 9 melayani pengguna KRL,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (29/5).

VP Corporate Secretary KAI, Commuter Anne Purba (Karin Nur Secha/detikcom)
Stasiun Manggarai akan dibangun menjadi 18 peron. Proses transit direncanakan bakal diterapkan vertikal atau naik-turun.

3. Sosialisasi

Perubahan sistem transit dalam SO-5 ini membuat kebiasaan perjalanan KRL yang ditempuh masyarakat menjadi berubah. Ada yang menjadi lebih mudah, namun ada pula yang menjadi lebih repot. Agar masyarakat menjadi terbiasa, sosialisasi dilakukan.

sosialisasi edukasi yang paling tepat adalah di atas kereta dan stasiun supaya mereka terinfo ketika di stasiun akan transit di mana, kemudian ketika di KRL mereka juga terinfo,” kata Anne Purba selaku VP Corporate Secretary KAI.