Untuk Berakhirnya Perang Presiden Ukraina Bersikeras Bertemu Putin

Internasional157 views

Inionline.id – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersikeras untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurutnya, mustahil untuk merundingkan diakhirinya perang di Ukraina tanpa pertemuan langsung dengan Putin.

Selasa (22/3/2022), Zelensky menuturkan kepada jaringan televisi publik Eropa bahwa pertemuan langsung semacam itu bisa digunakan untuk membahas masa depan wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki, namun lebih banyak waktu diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dia juga menyampaikan kembali pengakuannya yang disampaikan awal bulan ini, bahwa Ukraina saat ini tidak bisa mengamankan keanggotaan NATO.

“Saya meyakini bahwa sampai waktunya kita menggelar pertemuan dengan Presiden Federasi Rusia… Anda tidak bisa benar-benar memahami apa yang mereka siap lakukan demi mengakhiri perang dan apa yang mereka siap lakukan jika kami tidak siap untuk kompromi ini atau itu,” ucap Zelensky.

Zelensky telah mengupayakan pertemuan langsung dengan Putin selama nyaris setahun, namun Putin selalu menolak. Putin malah menuntut Zelensky menyelesaikan ‘perang sipil’ dengan wilayah-wilayah separatis terkait Rusia.

Sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina bulan lalu, Zelensky melontarkan seruan mendesak untuk berunding guna mengakhiri pertempuran. Pekan lalu, dia menyerukan digelarnya pertemuan segera agar Rusia bisa ‘membatasi kerugian yang disebabkan oleh kesalahannya’ di Ukraina.

Serangan Rusia terhadap Ukraina dilaporkan menewaskan ribuan orang dan memaksa hampir seperempat dari total 44 juta jiwa penduduk Ukraina mengungsi dari rumah masing-masing. Jerman memprediksi jumlah pengungsi Ukraina mencapai 10 juta orang dalam beberapa pekan ke depan.

“Saya siap dalam pertemuan dengan Presiden Rusia untuk mengangkat masalah wilayah pendudukan, tapi saya yakin bahwa solusi tidak akan muncul dalam pertemuan ini,” ujar Zelensky dalam wawancara tersebut.

Dia menyebut beberapa persyaratan perlu dipenuhi sebelum masalah-masalah seperti itu bisa ditangani, yakni gencatan senjata, penarikan tentara, dan jaminan keamanan.

“Jika orang-orang mencoba untuk menghentikan perang, ada gencatan senjata dan pasukan ditarik. Para presiden bertemu, mencapai kesepakatan soal penarikan tentara dan ada jaminan keamanan untuk satu hal atau lainnya,” sebut Zelensky.

“Kompromi harus ditemukan, dengan satu atau lain cara untuk menjamin keamanan kita,” imbuhnya.

Terakhir, Zelensky menyatakan Ukraina sangat menyadari bahwa mereka tidak bisa diterima NATO sekarang. Negara-negara anggota NATO, sebut Zelensky, “memahami bahwa mereka tidak ingin berperang dengan Rusia dan oleh karena itu, tidak bisa menerima kami…kami harus berdamai dengan diri sendiri dan mengatakan ‘Oke, jaminan lainnya’.”