Ridwan Kamil Siapkan Pemesanan Berbasis Aplikasi untuk Mengatasi Krisis Minyak Goreng

Ekonomi157 views

Inionline.id – Pemprov Jawa Barat (Jabar) akan menghadirkan aplikasi pemesanan minyak goreng yang diprioritaskan untuk masyarakat yang paling membutuhkan.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan aplikasi pemesanan minyak goreng ini hanya tersedia saat krisis karena negara tidak berjualan dengan rakyatnya secara permanen.

“Sistem ini hanya di saat krisis ya karena negara tidak berjualan dengan rakyatnya secara permanen. Jadi pemesan di aplikasi ini akan berhenti kalau kondisi sudah normal,” kata pria yang akrab disapa Emil itu melalui keterangan tertulis, Kamis (24/3).

Adapun teknis pemesanan minyak goreng di aplikasi tidak bisa oleh pribadi melainkan dikoordinasi oleh RW dengan prioritas wilayah yang harga minyak gorengnya masih tinggi. Selain untuk meredam lonjakan permintaan, RW dinilai lebih mengetahui siapa saja warga yang paling membutuhkan minyak goreng.

Setelah dipesan oleh RW, minyak goreng curah akan langsung didistribusikan. Harga yang ditetapkan pun adalah harga normal.

“Nanti dikontrol oleh RW tidak boleh pribadi-pribadi karena RW yang tahu warga mana yang membutuhkan sehingga yang menengah atas ambil yang premium yang menengah bawah yang kita lindungi,” ujar Emil.

Mantan Wali Kota Bandung ini menuturkan aplikasi pemesanan minyak goreng tersebut sedang disiapkan oleh unit kerja Jabar Digital Service. Rencananya aplikasi ini akan diluncurkan minggu depan.

“Ini dalam rangka menolong masyarakat walaupun bukan kewenangannya dalam urusan minyak goreng tapi kami terus cari cara memudahkan urusannya. Jadi kita akan launching aplikasi pemesanan minyak goreng, aplikasinya dibikin oleh Jabar Digital Service,” tuturnya.

Emil mengatakan pihaknya menyediakan 1 juta liter minyak goreng untuk tahap pertama pemesanan via aplikasi.

“Disesuaikan dengan ketersediaan stok, tapi 1 juta liter kami akan siapkan di tahap satu,” cetusnya.

Menurut Emil, cara tersebut sebagai wujud kehadiran negara hadir selain untuk memotong mata rantai yang membuat harga minyak goreng mahal.

“Ini adalah cara negara hadir untuk memotong mata rantai yang membuat harga minyak goreng mahal,” ucapnya.

Selain menyediakan aplikasi pemesanan minyak goreng, Emil menyatakan pihaknya juga terus menggelar operasi pasar di berbagai daerah.

“Kami juga terus menggelar operasi pasar, kali ini karena kebetulan saya ada kegiatan di Bogor tapi di tempat lain juga sedang berlangsung,” pungkasnya.

Pada 16 Maret 2022, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 11 tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Curah, di mana harganya ditetapkan Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram. Sebelumnya, HET minyak goreng curah Rp11.500 per liter.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar Iendra Sofyan mengatakan, operasi pasar minyak goreng sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Dalam beleid tersebut, pemda provinsi dapat melakukan operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga pangan pokok.

“Namun yang kami prioritaskan untuk masyarakat miskin dan daerah yang sulit terjangkau distribusi,” ucap Iendra.