Hasto dan Ahok Ingatkan Kader Muda PDIP untuk Membantu Masalah Rakyat

Politik057 views

Inionline.id – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada kader muda partai banteng. Para kader muda diminta berjuang dalam politik untuk memastikan kebijakan negara membebaskan rakyat dari berbagai masalah.

Hasto mengatakan, Megawati berpesan untuk para kader muda merenungkan apa yang menjadi tujuan dalam berpolitik.

“Ibu Megawati memberikan pesan bahwa berpolitik itu sederhana, berpolitik itu bagaimana kita menggalang kekuatan rakyat yang punya cita-cita, punya mimpi, punya harapan. Yang mewujudkan dalam dukungan politiknya, sehingga dengan kekuasaan politik itu kita akan mewujudkan kebijakan publik yang bisa membebaskan rakyat dari berbagai persoalannya,” kata Hasto dalam Webinar Banteng Muda Indonesia (BMI) di Jakarta, Rabu (9/2).

“Para kader muda PDIP harus bertujuan mendorong kebijakan negara agar rakyat menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya, bagaimana mendapatkan penghidupan layak, mendapatkan sandang, pangan dan papan, serta harapan hidup yang lebih baik dalam kesatuan kolektif sebagai bangsa Indonesia,” jelasnya.

Kader muda PDIP diminta belajar dari para tokoh bangsa seperti Proklamator Bung Karno dan Bung Hatta. Sebab, pada usia 16 tahun Bung Karno punya cita-cita Indonesia merdeka. Kata Hasto, itu berawal dari pernyataan kritis kenapa saat itu Indonesia terjajah.

“Dialektika itu dilakukan saat bertemu dengan Pak Marhaen, kenapa Pak Marhaen ini miskin padahal dia punya lahan, dia punya cangkul, kenapa dia miskin. Dan ada jutaan petani begitu,” kata Hasto.

“Belajarlah dari sosok yang telah berprestasi, Mas Ahok, Pak Anas Bupati Banyuwangi, Rudi Hartono dan Susi Susanti yang mampu menampilkan kekuatan kita dalam bulutangkis. Belajarlah juga dari mereka yang juara Olimpiade matematika, fisika, belajar dari mereka yang mampu jadi maestro kebudayaan Indonesia. Dan semuanya dicapai dengan perjuangan. Tanpa perjuangan tidak mungkin mencapai cita-cita,” pungkasnya.

Kekuasaan untuk Bantu Rakyat

Sementara, Ahok mengungkap, ketika menjadi gubernur di Jakarta merasa bahagia meski gaji pejabat negara kecil dibanding menjadi pengusaha. Ahok menjadi politikus yang dikenal bekerja jujur karena terpacu motivasi Megawati.

“Seperti kata Bu Mega, kalau mau menolong rakyat, ya kita gunakan kekuasaan untuk rakyat. Kita takkan mungkin menggunakan uang kita sendiri, uang kita sendiri takkan mampu menyelesaikan itu. Pengusaha takkan mampu menolong begitu banyak rakyat. Pengusaha itu uangnya terbatas. Maka harus dengan negara, agar kebijakannya prorakyat,” katanya.

Melalui posisi gubernur, Ahok mengaku bisa membantu rakyat yang kurang mampu memenuhi kebutuhan harian. Bisa menggratiskan bus untuk rakyat yang menerima gaji minimum. Ahok juga bisa menyediakan rusun dengan biaya sewa Rp15 ribu per bulan untuk rakyat yang membutuhkan.

“Dan saya merasakan sukacita sebagai pengusaha, tak sebesar dengan ketika menjadi pejabat yang negara yang bisa melayani dan menolong rakyat. Sukacita menolong rakyat itu tak bisa dikalahkan oleh apa pun usaha sebagai pengusaha,” tandasnya.