AS Sebut Rusia Mengerahkan 7.000 Tentara Tambahan ke Perbatasan Ukraina

Internasional157 views

Inionline.id – Amerika Serikat (AS) menepis laporan penarikan tentara Rusia dari dekat perbatasan Ukraina. AS justru menuduh Rusia mengerahkan lebih banyak tentara ke dekat perbatasan negara tetangganya itu.

Kamis (17/2/2022), seorang pejabat senior Gedung Putih, yang enggan disebut namanya, mengecam pengumuman penarian tentara oleh Rusia sebagai klaim ‘palsu’.

Menurut pejabat senior Gedung Putih itu, Rusia justru meningkatkan kehadirannya di dekat perbatasan Ukraina dengan mengerahkan tambahan ‘sebanyak 7.000 tentara’, dengan sebagian dilaporkan baru tiba pada Rabu (16/2) waktu setempat.

“Kami terus menerima indikasi bahwa mereka bisa melancarkan dalih palsu kapan saja untuk membenarkan invasi,” sebut pejabat senior Gedung Putih itu.

Pejabat senior Gedung Putih itu juga mengatakan bahwa sementara Rusia menyatakan ingin mencapai solusi diplomatik, tindakannya ‘mengindikasikan sebaliknya’.

Pada Rabu (16/2) pagi waktu setempat, Amerika Serikat (AS) dan NATO bergabung dengan Ukraina dalam menyatakan tidak ada tanda-tanda penarikan tentara Rusia setelah pergerakan militer di Crimea memicu laporan bahwa krisis bisa mereda.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebelumnya menyatakan bahwa tidak ada bukti penarikan tentara Rusia, meskipun gambar-gambar yang dirilis media nasional Rusia diklaim menunjukkan pasukan Rusia mengakhiri latihan besar di Crimea.

“Kami melihat rotasi kecil. Saya tidak akan menyebut rotasi ini sebagai penarikan pasukan oleh Rusia. Kami tidak melihat perubahan,” ucap Zelensky.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuntut agar Ukraina dilarang bergabung dengan NATO dan agar NATO tidak melakukan ekspansi ke Eropa bagian timur, dalam upaya menangkal pengaruh Barat ke dekat wilayah Rusia.

Namun, dengan didukung ancaman sanksi ekonomi AS dan Uni Eropa, para pemimpin negara Barat mendorong penyelesaian yang dinegosiasikan dan Rusia mengisyaratkan akan menarik pasukannya.

Dalam langkah terbaru, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa latihan militer di Criema — wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia tahun 2014 — telah berakhir dan para tentara kembali ke garnisun mereka.