Pada 31 Desember Mulai Pukul 4 Sore, Jalur Puncak Bogor Akan Ditutup

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Pada 31 Desember mendatang Jasamarga Metropolitan Tollroad akan menutup jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Penutupan jalur ini akan dilakukan mulai pukul 16.00 WIB hingga keesokan harinya pukul 06.00 WIB.

“Kemarin rapat dengan Polres, sama juga seperti biasa, tahun sebelumnya pada saat tahun baru nanti akan ada penutupan arah puncak itu di tanggal 31 Desember 16.00 sampai dengan 1 Januari pukul 06.00 pagi,” kata General Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional, Tri Wahyu Subekti di Kantor Jasamarga, Cililitan, Jaktim, Senin (20/12/2021).

Tri menerangkan kebijakan penutupan jalur Puncak, Bogor, ini dilakukan untuk membatasi mobilitas masyarakat pada libur akhir tahun di tengah pandemi Corona. Tri menyebut pihak kepolisian nantinya akan memasang spanduk untuk pemberitahuan kepada pengguna jalan mengenai kebijakan penutupan ini.

“Nanti mungkin biasanya dari pihak kepolisian akan memasang spanduk informasi sebelumnya untuk pemberitahuan kepada pengguna jalan,” ujarnya.

Kendati demikian, Tri memastikan untuk jalur Tol Jakarta-Bogor-Ciawi atau Tol Jagorawi tidak akan ada penutupan. Kata Tri, kebijakan penutupan itu hanya berlaku di luar tol.

“Di gerbang tolnya tidak, lebih ke arah Puncak, cuma nanti kita nunggu dari pihak kepolisian karena itu CB (cara bertindak) dari kepolisian, cuma kemarin rapat dengan Polres disampaikan seperti itu,” tuturnya.

Tri mengatakan jalan tol akan beroperasi normal saat Natal dan tahun baru. Pihaknya hanya akan memberlakukan kebijakan contraflow jika terjadi kepadatan di ruas Jagorawi ataupun di gerbang Tol Ciawi-Kota.

“Untuk titik-titik kepadatan seperti di ruas Jagorawi, Gerbang Tol Ciawi-Kota akan kami siapkan contraflow. Kemudian di akses Jeger, bila pukul 10.00-11.00 WIB pada akhir pekan biasanya ada kepadatan. Itu juga kami perhatikan,” ungkapnya.

Tri menuturkan, pada pekan ketiga Desember ini, terjadi peningkatan volume lalu lintas kendaraan sekitar 5 persen. Tri menyebut pergerakan kendaraan melonjak pada akhir pekan Jumat hingga Minggu.

“Paling kalau kemarin sih sekitar naik turunnya sudah ada peningkatan sekitar 5 persen dari normal, hari Sabtu kemarin itu sudah ada peningkatan lumayan, keliatan daripada biasanya,” ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan survei untuk melihat potensi mobilitas warga saat libur Natal dan tahun baru (Nataru). Hasilnya, 2,3 juta warga Jabodetabek berpotensi melakukan mobilitas saat Nataru.

Hasil survei disampaikan Jubir Kemenhub Adita Irawati saat konferensi pers di YouTube Setpres, Kamis (9/12). Adita mengatakan survei dilakukan oleh Balitbang Kemenhub sebanyak tiga kali sejak Oktober sampai Desember, khususnya saat pemerintah membatalkan PPKM level 3 se-Indonesia saat Nataru.

Respondennya ada 49 ribu, survei dilakukan secara online. Wilayah paling banyak yang mengikuti survei adalah Jawa dan Bali.

“Hasil dari survei ini memperlihatkan dengan dibatalkannya PPKM level 3 di seluruh Indonesia, masih terdapat potensi pergerakan sebesar 7,1 persen atau sekitar 11 juta yang akan melakukan mobilitas atau perjalanan. Khusus Jabodetabek potensinya sebesar 7 persen atau sekitar 2,3 juta orang,” ujar Adita.