4 Tersangka Diarak di Jalanan China Karena Membantu Warga Langgar Pembatasan Corona

Internasional057 views

Inionline.id – Kepolisian di Kota Jingxi, China, membawa empat tersangka berkeliling di jalanan setempat setelah ditangkap atas dugaan menyelundupkan orang-orang melintasi perbatasan yang ditutup selama pembatasan virus Corona (COVID-19).

Aksi mempermalukan para tersangka di depan umum ini dianggap kontroversial dan memicu kritikan dari publik China via media sosial, Kamis (30/12/2021).

Pada Selasa (28/12) waktu setempat, empat tersangka yang mengenakan baju hazmat, masker dan kacamata google diarak di jalanan Kota Jingxi, Provinsi Guangxi. Masing-masing tersangka membawa poster bertuliskan nama dan foto mereka, yang terpasang di bagian dada dan punggung mereka.

Momen itu terekam kamera warga yang videonya banyak diunggah ke media sosial dan dipublikasikan oleh media setempat.

Setiap tersangka dijaga oleh dua polisi, yang juga memakai baju hazmat dan face shield. Para tersangka dikelilingi sekelompok polisi lainnya, dengan beberapa menenteng senapan mesin dan memakai perlengkapan antihuru-hara.

Kerumunan orang tampak menyaksikan momen tersebut dalam video yang beredar.

Laporan media lokal Guangxi Daily menyebut keempat tersangka diduga membantu sejumlah orang lainnya melintasi perbatasan China secara ilegal, yang sebagian besar ditutup selama pandemi Corona sebagai bagian dari ‘kebijakan nol COVID’.

Disebutkan Guangxi Daily bahwa hukuman diarak di jalanan di depan umum itu bertujuan memberikan efek jera terhadap tindak kejahatan terkait perbatasan dan demi mendorong kepatuhan publik terhadap langkah pencegahan dan pengendalian Corona.

Otoritas Jingxi, pada Selasa (28/12) waktu setempat, menangkap dua tersangka yang dituduh mengangkut dua imigran asal Vietnam masuk ke dalam wilayah China pada Oktober lalu. Salah satu imigran Vietnam itu kemudian dinyatakan positif Corona, yang memicu penutupan sejumlah sekolah setempat.

Bahkan nyaris 50.000 warga setempat diwajibkan menjalani isolasi mandiri dan lebih dari 10.000 tes Corona dilakukan terhadap mereka. Namun tidak diketahui secara jelas apakah kedua tersangka itu ikut diarak di jalanan.