Usai Rusak Sekolah Saat Hari Guru Belasan Pelajar Makassar Ditangkap

Inionline.id – Beberapa waktu lalu tim gabungan kepolisian berhasil menangkap belasan pelajar yang diduga pelaku penyerangan dan pengrusakan salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Para pelaku adalah PA (17), HA (16), MS (16), AT (16), RJ (16), RI (20), MA (17), MH (17), MC (17), MR (16), dan AS (16). Mereka semua masih berstatus sebagai pelajar dari berbagai sekolah di Makassar.

Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, Iptu Muh Afhi Abrianto mengatakan para pelajar yang diamankan tersebut diduga terlibat penyerangan di beberapa sekolah.

“Belasan pelajar yang ditangkap saat berada di rumahnya masing-masing. Setelah terjadinya penyerangan sekolah beberapa waktu lalu. Jadi mereka adalah pelajar dari berbagai sekolah yang ada di Makassar,” kata Afhi, Sabtu (27/11).

Mereka saat melakukan aksi penyerangan ke sekolah yang menjadi sasarannya, kata Afhi, telah mempersiapkan diri dengan membawa alat untuk dijadikan senjata. Baik itu anak panah, maupun batu hingga melakukan pengrusakan fasilitas sekolah.

“Dari keterangan mereka bahwa aksi penyerangan dan pengrusakan itu sudah dilakukan sebanyak 9 kali di lokasi berbeda,” ujar Afhi.

Kekinian, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap para pelajar yang diduga pelaku penyerangan dan pengrusakan fasilitas sekolah ini.

“Untuk sementara motifnya mereka terprovokasi dengan adanya jadwal penyerangan sekolah hingga melakukan penyerangan terhadap sekolah-sekolah,” kata Afhi.

Sebelumnya, salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dirusak oleh sejumlah pelajar hingga fasilitas sekolah mengalami kerusakan di bagian kaca jendela.

Sekelompok pelajar ini menyerang sekolah tersebut dengan menggunakan senjata tajam jenis parang, anak panah dan batu. Mereka menyerang pos keamanan sekolah hingga mengalami kerusakan.

Salah penjaga keamanan sekolah, Jenius (64) menyebutkan, segerombolan pelajar yang mengendarai sepeda motor itu tiba-tiba masuk ke dalam area sekolah dan teriak-teriak seperti mencari seseorang.

“Tadi saya jaga, tiba-tiba banyak datang sambil gas-gas motornya di depan sekolah. Ada juga bawa parang dan anak panah,” kata Jenius, Kamis (25/11).