Perkirakan BPTJ Mengenai Tarif TransPakuan Bogor Lebih Rendah dari Transjakarta

Ekonomi157 views

Inionline.id – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan memperkirakan besaran tarif tiket yang diterapkan pada BisKita TransPakuan di Kota Bogor lebih rendah dari tiket bus TransJakarta.

Sebagai informasi, tarif BisKita saat ini masih gratis karena masih disubsidi pemerintah selama tahap uji coba sejak 2 November 2021. Kepala BPTJ, Polana B Pramesti mengatakan pihaknya akan mengevaluasi apakah tarif gratis itu akan berlangsung hingga akhir tahun 2021 atau tidak.

“BPTJ segera melakukan evaluasi, apakah operasional gratis itu sampai akhir tahun atau masih bisa diperpanjang beberapa waktu lagi,” kata Polana di Kota Bogor, Sabtu (27/11) seperti dikutip dari Antara.

Selanjutnya, saat sudah bertarif alias bayar, BPTJ akan melakukan survei terlebih dulu kepada warga Bogor. Polana memastikan tarif akan disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rata-rata masyarakat Kota Bogor. Oleh karena itu, pihaknya memprediksi tarif TransPakuan akan lebih rendah dari TransJakarta yang kini bertarif Rp3.500.

“Tarifnya berbeda, masyarakat Jakarta income-nya berbeda kan dengan masyarakat Bogor,” ujarnya.

Meski demikian, Polana mengisyaratkan tarif yang akan diterapkan pada BisKita TransPakuan, akan lebih rendah dari tarif bus TransJakarta.

“Pada saatnya diterapkan tarif, akan disurvei dulu, berapa kesanggupan masyarakat membayar tarif BisKita ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kojari) Kota Bogor, Dewi Djani Tjandera, selaku investor BisKita Trans Pakuan, mengusulkan jika nantinya BisKita TransPakuan berbayar agar tarifnya Rp2.500 saja.

“Tarif itu sudah pantas untuk bus dengan fasilitas AC yang nyaman di Kota Bogor,” katanya.

Evaluasi dan Penambahan Armada untuk Uji Coba

Dari hasil evaluasi BPTJ, kata Polana, tren peningkatan jumlah penumpang BisKita TransPakuan di Kota Bogor terjadi setiap akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu.

Jumlah penumpang tertinggi BisKita TransPakuan pada Minggu, 21 November yakni mencapai 3.415 orang.

“Dari pengamatan kami karakter penumpangnya berbeda dengan di Jakarta. Kalau di Jakarta bus TransJakarta ramai pada hari kerja, tapi di Kota Bogor bus TransPakuan justru ramai pada akhir pekan. Mungkin karena Kota Bogor adalah kota tujuan wisata,” ucap Polana.

Polana juga menyebut “load factor” atau faktor muat penumpang rata-rata pada BisKita TransPakuan sebanyak 56 orang per bus atau menunjukkan angka yang baik.

Dari evaluasi tersebut, BPTJ menambah operasional BisKita TransPakuan secara bertahap hingga mencapai 49 unit bus pada akhir 2021.

BPTJ telah mengoperasikan 10 unit BisKita TransPakuan sejak 2 November lalu, yang beroperasi di koridor satu yakni, Stasiun Bogor-Ciparigi. Koridor ini melintasi, Ciparigi, Warung Jambu, Ahmad Yani, Air Mancur, Fly Over Martadinata, Merdeka, Jembatan Merah, dan Stasiun Bogor.

Kemudian, pada Minggu esok, BPTJ menambah 10 unit bus lagi untuk beroperasi di koridor enam. Kemudian, pada Minggu (5/12) akan menambah sejumlah bus lagi pada koridor 2 dan 5, sehingga seluruhnya mencapai 49 bus.