Penyebab Terjadinya Tifus Bisa Jadi dari Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Tak Bersih

Kesehatan057 views

Inionline.id – Konsumsi kebersihan makanan dan minuman yang kita konsumsi perlu sangat diperhatikan. Pasalnya konsumsi makanan dan minuman tak higienis dan mengandung bakteri Salmonella thypi bisa menjadi penyebab terjadinya demam tifoid atau tifus.

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia, dr. Suzy Maria, Sp.PD, K-AI mengatakan bakteri yang mengontaminasi makanan ini pertama-tama menginfeksi saluran cerna lalu menyebabkan munculnya gejala-gejala khas demam tifoid pada tubuh.

“Kuman Salmonella thyhpi akan menginfeksi saluran cerna, masuk ke aliran darah dan terjadilah gejala demam. Masuknya lewat saluran cerna tetapi gejalanya bisa satu badan,” terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Bukan hanya dari makanan atau minuman, tangan yang terkontaminasi bakteri lalu mengontaminasi makanan juga dapat menjadi penyebab penularan. Seseorang yang terinfeksi nantinya menularkan bakteri melalui feses atau kotorannya dan menginfeksi orang lain.

Gejala Demam Tifoid

Gejala yang dialami sangat bervariasi mulai dari ringan hingga berat yang mengancam jiwa. Pasien umumnya mengalami mual, muntah, diare, diare berdarah, sulit buang air besar (BAB), lemas, demam yang semakin hari semakin tinggi, batuk kering.

Gejala lainnya yakni kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan muncul ruam pada kulit berupa bintik berwarna merah.

“Kalau (kategori) berat bisa bocor di usus, zat-zat racun sampai ke otak, orangnya sampai tidak sadar,” kata Suzy.

Di sisi lain, ada juga orang yang semata menjadi pembawa (carrier) dan tidak mengalami gejala apapun namun tubuhnya sudah terkontaminasi bakteri penyebab demam tifoid.

Di Indonesia demam tifoid termasuk endemis. Penyakit ini bisa muncul sepanjang tahun tak dipengaruhi musim dengan sekitar 51-148 kasus setiap 100.000 penduduk per tahun.

Masalah kesehatan ini bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Suzy mengungkap bahwa sebanyak 600-1500 kasus kematian akibat demam tifoid yang terlanjur mengalami komplikasi.