Turunnya Kasus COVID-19, Menjadi Angin Segar Bagi Sektor Properti

Inionline.id – Pemerintah terus berupaya mengendalikan kasus COVID-19 di dalam negeri. Saat ini, jumlah kasus COVID-19 terus berangsur turun. Kondisi ini dinilai jadi angin segar bagi sektor properti.

Berdasarkan survei BI, kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal III-2021 sebesar 1,41% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,49% (yoy). Pada triwulan IV-2021, harga properti residensial primer diperkirakan masih tumbuh terbatas sebesar 1,19% (yoy).

Akan tetapi, potensi masyarakat membeli rumah menggunakan pembiayaan dengan sistem KPR membuat para pengembang optimistis industri properti akan tumbuh. Berdasarkan Survei Bank Indonesia, KPR masih menjadi pilihan utama dalam membeli rumah yang mencapai 75% dari total pembiayaan.

Menurut data REI, pangsa pasar milenial ada di kisaran angka 70%. Generasi milenial tersebut saat ini sudah mempunyai pendapatan yang lebih stabil. Dengan begitu, potensi mereka membeli properti relatif besar.

“Dengan harga yang ‘bersahabat’, sektor residensial primer tetap menjanjikan terutama untuk pangsa pasar milenial dan keluarga kecil,” kata Direktur Utama Kreame Property Razie Abdullah yang juga memiliki beberapa lahan di Jakarta Selatan.

Meski begitu, pengendalian pandemi dan juga pelaksanaan vaksinasi dengan tingkat sasaran tinggi itu disambut baik oleh sejumlah pengusaha properti. Mereka punya harapan bahwa industri properti akan sangat bergairah menatap 2022.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2021 disertai kestabilan PPKm level 1 diprediksi dapat membantu rebound penjualan properti residensial primer,” ujar Musab Mochammad, Direktur Utama Material Inovasi Indonesia.

“Indeks Harga Properti Residensial Primer berdasarkan data Bank Indonesia juga menunjukkan perkembangan positif di tengah pandemi,” tambah Musab yang menjadi pengembang di sejumlah daerah di Jakarta Selatan.