Di Akhir Pekan Terjadi Bentrok Ormas di Sukabumi-Cianjur & Sumedang

Inionline.id – Akhir pekan lalu, Minggu (26/9), dua daerah di Jawa Barat–perbatasan Sukabumi-Cianjur, dan di Sumedang–diwarnai aksi bentrok antara organisasi kemasyarakatan (Ormas). Dalam bentrok ormas di perbatasan Sukabumi-Cianjur bahkan memakan korban nyawa.

Ormas Pemuda Pancasila dan Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten terlibat bentrokan di perbatasan Cianjur-Sukabumi, Jawa Barat. Tepatnya di Desa Gekbrong, Cianjur, Minggu. Bentrok itu pun diwarnai dengan penggunaan senjata tajam. Akibatnya satu orang dilaporkan meninggal dunia, ada pula korban luka yang dilaporkan

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan bentrok ormas itu terjadi buntut dari pertengkaran yang terjadi sebelumnya di Sumedang.

“Bentrokan menyebabkan anggota Ormas PP tewas dengan luka mengenaskan. Sedangkan markas Ormas BPPKB rusak diamuk masa dan dibakar, kami mengamankan puluhan senjata tajam, kendaraan bermotor dan barang bukti lainnya,” kata Doni seperti dikutip dari Antara.

Sejauh ini, kepolisian sudah mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata tajam hingga sepeda motor milik anggota ormas terkait.

“Barang bukti kita amankan, sejumlah saksi juga kita mintai keterangan. Kita akan proses lebih lanjut, baik pelaku yang mengakibatkan korban jiwa ataupun yang mengakibatkan korban luka,” ucapnya.

Pada Januari 2020 lalu, BPKB juga pernah terlibat bentrok dengan ormas lainnya di perbatasan Cianjur-Sukabumi. Banyak massa yang terlibat hingga beberapa orang mengalami luka.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Zainal Abidin menyatakan pascabentrok yang terjadi dalam rangkaian hari sepanjang Minggu lalu, di wilayah-wilayah terkait ada penebalan pengamanan, terutama di perbaasan Sukabumi-Cianjur. Selain itu pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pimpinan kedua ormas yang terlibat bentrok tersebut.

“Upaya dari Polres Sukabumi Kota melakukan penebalan pengamanan di wilayah perbatasan, kemudian kami melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pimpinan dari kedua ormas tersebut. Kami minta untuk sama-sama menahan diri lalu memberikan informasi yang akurat kepada seluruh anggotanya. Jelaskan juga bahwa penanganan kejadian tersebut sudah diserahkan ke pihak kepolisian dan akan diproses secara hukum yang berlaku,” papar Zainal.

Sementara itu keributan antar dua ormas juga terjadi di Sumedang. Keributan dua ormas itu diduga dipicu persoalan perebutan proyek.

Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan bentrokan yang melibatkan kedua ormas tersebut dipicu oleh kesalahpahaman. Kejadian itu bermula saat salah satu ormas diduga mengganggu proyek yang sedang diamankan ormas lainnya.

“Salah satu oknum Ormas Pemuda Pancasila menghentikan atau mengganggu proses pembangunan Puskesmas yang berada di Desa Sukagalih, Kecamatan Sumedang Selatan. Oknum anggota PP menurunkan bendera ormas BPPKB Banten yang diduga tengah mengamankan proyek pembangunan itu,” ujar Eko di Sumedang.

Dari peristiwa itu, kata Eko, anggota ormas BPPKB Banten yang merasa tersinggung akhirnya melakukan penyerangan ke Kantor Seketariat Pemuda Pancasila Sumedang.

“Sekretariat MPC PP Sumedang diduga telah dirusak oleh Anggota BPPKB, dan sejumlah anggota Ormas PP mengalami luka-luka, dan Anggota Ormas PP melakukan serangan balasan ke Sekretariat BPPKB yang berada di Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang,” ujarnya.

Atas kejadian bentrok ormas itu, tambah Eko, pihaknya pun telah memanggil kedua belah pihak yang bertikai untuk menciptakan situasi Kamtibmas di wilayah hukumnya. Dan, sambungnya, kedua pihak bersepakat untuk berdamai dan mengaggap kejadian tersebut sebagai kesalahpahaman dan bersedia meredam seluruh anggota masing – masing ormas.